Rabu, 04 Maret 2015

DAFTAR GEREJA PALING UNIK DI DUNIA (BENTUK BANGUNAN)

Selasa, 11 Juni 2013


Sumber: http://www.boredpanda.com/50-most-extraordinary-churches-of-the-world/

1. The Church of Hallgrímur (Reykjavík, Iceland)

Gereja ini adalah gereja beraliran Lutheran yang sangat tinggi, mencapai tinggi 74.5 meter (244 ft). Gedung ini sendiri adalah gedung tertinggi ke empat di negara Islandia. Membutuhkan waktu sampai 38 tahun untuk mendirikan bangunan ini (1954-1984).
More info: Hallgrímur

2. Las Lajas Cathedral (Colombia, South America)

Katedral Las Lajas dibangun tahun 1916 diatas lembah tempat mengalirnya sungai Guaitara, suatu tempat dimana menurut legenda setempat adalah tempat penampakkan Bunda Maria. Gereja ini terletak di daerah selatan Kolombia, dekat dengan perbatasan dengan Ekuador.


3. Chapel of St. Gildas (Brittany, France)

Gereja St. Gildas ini berdiri di Canal du Blavet, Prancis

4. St Joseph Ukrainian Catholic Church (Chicago, IL, USA)

Jika melihat gedung bangunan ini terlihat sangat mirip dengan gereja St. Basil di Moskow. Namun gereja ini justru bertempat di Amerika Serikat.
Gereja Katolik Ukraina ini dikenal sebagai gereja ultra modern dimana tiga belas kubahnya yang terbuat dari emas merupakan lambang dari 12 murid Yesus dan Yesus sendiri yang digambarkan dengan kubah terbesarnya.More info: St Joseph Ukrainian Church

5. Jubilee Church (Rome, Italy)

Tembok dari gereja ini dibuat dari semen khusus.
Architect: Richard Meier
Year: 1996

6. Grace Fellowship Baptist Church (Baltimore Road in Detroit, Michigan, USA)

Tadinya gereja ini adalah bekas restoran China-Amerika di Detroit. Diambil alih oleh  Omega Baptist Church kemudian beralih Grace Fellowship Baptist Church. 

Berlokasi di 265 Baltimore, MD, USA.

7. St. Basil’s Cathedral (Moscow, Russia)

Katedral Saint Basil the Blessed didirikan pada 1555 -1561 oleh Ivan IV (a.k.a Ivan the Terrible) untuk merayakan penangkapan Khanate of Kazan. Gereja ini berdiri megah di jantung kota Moskow, Red Square.

Menurut legenda, arsiteknya ,Postnik Yakovlev, dibuat buta kedua matanya oleh Ivan agar dia tidak bisa membuat gedung gereja yang melebihi kemewahan gedung ini. Faktanya, Postnik justru membangun banyak gereja setelah pembangunan St. Basil

8. Cathedral of Rio de Janeiro (Brazil)

Katedral  Rio de Janeiro dibangun antara 1964 dan 1979. Diameternya 96 meter (315 ft). Kapasitas gereja ini mencapai 20,000 jemaat.

9. Sagrada Familia (Barcelona, Spain)

Terletak di Barcelona, Catalonia, Spain. Konstruksinya dibangun 1882 dan masih berlanjut hingga saat ini. 

10. Paraportiani Church (Mykonos, Greece)
Gereja yang terletak di Yunani ini dibangun dari tembok batu yang berasal dari zaman pertengahan. Sebagian gereja ini dibangun tahun 1425 sedangkan sisanya dibangun antara abad ke-16 dan 17

11. Borgund Stave Church (Lærdal, Norway)

Gereja kayu ini dibangun pada abad ke-12. 

12. The Green church (Buenos Aires, Argentina)


13. Church Ruins (Goreme, Turkey)

Batu ini dipahat oleh para orang Kristen yang saat itu disiksa. Tidak dapat dipastikan kapan gereja ini dibangun, tapi terlihat sangat kuno. 
Gereja ini berdiri di lembah Kapadokia.

14. Duomo, Milan Cathedral (Milan, Italy)


15. Paoay Church a.k.a St. Augustine Parish (Philippines)

Gereja Paoay mengingatkan saya dengan bangunan Aztec. 

16. Cathedral of Brasilia (Brasilia, Brazil)


17. St. Michael’s Golden-Domed Monastery (Kiev, Ukraine)

Gereja St. Michael’s Golden-Domed berdiri tegar di Kiev, Ukraine. More info: http://en.wikipedia.org/wiki/St._Michael’s_Golden-Domed_Monastery

18. Church in a Hill (Luxembourg)

Gereja ini dibangun di tebing. Coba perhatikan jalan di atas gereja yang merupakan jalan umum

19. San Francisco de Asis Church (Ranchos de Taos, New Mexico)

20. Pilgrimage Church(Neviges, Germany)

21.  Grundtvig’s Church, (Copenhagen, Denmark)
22. Catholic Church (Uruguay, South America)

23. The Felsenkirche a.k.a. Church of the Rock, (Idar-Oberstein, Germany).

24. Cathedral of Maringa (Parana, Brazil)


25. Salt Cathedral of Zipaquira, (Cundinamarca, Colombia)


26. Bruder Klaus Chapel (Mechernich, southern Germany)


26. Written Stone (Monastery, Romania)

27. Church of St. George(Lalibela, Ethiopia)

28. Trendsetters Church (Phoenix, AZ, USA)


29. Chapel in the Rock (Arizona, USA)


30.  Saint-Michel d’Aiguilhe chapel (Le Puy-en-Velay, France)


31.Santuario Madonna della Lacrime (Sicily, Italy)

32.The Hermitage(Island of San Juan de Gaztelugatxe, Spain)


33. Cadet Chapel (Air Force Academy, Colorado, USA)


34.St. Augustine Church (Brookland, Kent, UK)

More info: here

35. Thorncrown Chapel (Eureka Springs, AR, USA)

Senin, 15 April 2013

DAFTAR GEREJA YANG BERUBAH JADI MASJID

Ada banyak sekali perubahan yang terjadi di dunia ini. Khususnya perubahan yang terjadi di tempat ibadah. Saat ini saya akan menampilkan beberapa gereja yang pada akhirnya berubah fungsi menjadi masjid. Berikut daftarnya:

1. Hagia Sophia

Hagia Sophiabahasa Arab: آيا صوفيا , (bahasa TurkiAya Sofyabahasa Yunani: Aγια Σοφία, "Kebijaksanaan Suci"), Sancta Sophia dalam bahasa Latin atau Aya Sofya dalam bahasa Turki, adalah sebuah bangunan bekas basilikamasjid, dan sekarang museum, di Istanbul.


Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada hari Selasa 27 Mei 1453 dan memasuki kota itu, Mehmed II turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia. Jumatnya langsung diubah menjadi masjid untuk salat Jumat.
Di dalam Hagia Sofia, Istanbul, Turki, Juni 1994
Masa 'Modern'
Berbagai modifikasi terhadap bangunan segera dilakukan agar sesuai dengan corak dan gaya bangunan mesjid. Pada masa Mehmed II (1444-1446dan 1451-1481) dibuat menara di selatan. Selim II (1566-1574) membangun 2 menara dan mengubah bagian bangunan bercirikan gereja. Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.
Lantas selama hampir 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai mesjid. Patung, salib, dan lukisannya sudah dicopot atau ditutupi cat.
Pada tahun 1937, Mustafa Kemal Atatürk mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. Mulailah proyek "Pembongkaran Hagia Sophia". Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok dari cat-cat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen.
Sejak saat itu, Gereja Hagia Sophia dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul. Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah mempesona.


(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Hagia_Sophia)


2. Mosque Maryam
Masjid Maryam adalah Masjid yang sangat besar yang ada di Chicago, Illinois, AS dan merupakan kantor pusat Nation of Islam
Terletak di 7351 South Stony Island Avenue, tempat ini dulunya merupakan gereja Ortodoks Yunani "St. Constantine dan Helena" yang kemudian dibeli oleh Elijah Muhammad pada tahun 1972. Masjid itu kemudian dibeli kembali oleh Louis Farrakhan, 17 tahun kemudian (1988) dan kemudian diberikan nama MARY (Ibu Yesus).

3. Gereja-gereja di Duisburg (Jerman)
Di Jerman, karena serbuan orang berketurunan Turki, saat ini jumlah populasi umat Islam sudah mencapai 4 juta jiwa. Tercatat 400 gereja Katolik dan 100 gereja Protestan yang kemudian ditutup sejak tahun 2000. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah pertumbuhan masjid di Jerman yang mencapai 200 Masjid (sejak 1980) dimana itu sudah termasuk 40 Masjid Agung.
Kota Duisburg yang hanya memiliki populasi 500.000 jiwa, saat ini umat Islam sudah mencapai 100.000 jiwa (20%), yang mayoritas adalah warga Jerman berketurunan Turki.
Bahkan di daerah Hamborn dan Marxloh, Islam sudah menjadi agama mayoritas. Dan akibatnya ada banyak gereja disana yang kemudian berubah fungsi menjadi Masjid.
Sebagai contoh adalah gereja Saint Peter and Paul yang ditutup Januari 2012 yang sekarang ini kemudian berubah menjadi Masjid.


Minggu, 26 Februari 2012

GPIB Tugu di Semper: Gereja Tertua di Indonesia. DAFTAR GEREJA TERTUA DI INDONESIA

1. GPIB Tugu Jakarta
Alamat
Jl. Gereja Tugu No. 20, Semper Barat
RT 10/06, Kotak Pos 6003
Tugu-Jakarta 14130
Kantor: 021-4403767

Gereja Tugu, yang tertua di Indonesia
Gereja Tugu adalah salah satu gereja tertua di Indonesia terletak di Kampung Tugu, Jakarta Utara. Secara pasti tidak diketahui kapan mulai dibangun, tetapi para ahli sejarah menyimpulkan sekitar tahun 1676-1678, bersamaan dengan dibukanya sebuah sekolah rakyat pertama di Indonesia oleh Melchior Leydecker.
Pada tahun 1737 Gereja Tugu dilakukan renovasi yang pertama dibawah pimpinan pendeta Van De Tydt, dibantu oleh seorang pendeta keturunan Portugis kelahiran Lisabon yaitu Ferreira d'Almeida dan orang-orang Mardijkers.
Pada tahun 1740 gereja Tugu hancur, bersamaan dengan terjadinya peristiwa Pemberontakan Tionghoa (Cina Onlusten) dan pembantaian orang-orang Tionghoa di Batavia, pada masa Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier yang berkuasa di Batavia pada tahun 1737–1741.
Kemudian pada tahun 1744 atas bantuan seorang tuan tanah Yustinus Vinck gereja ini dibangun kembali, dan baru selesai pada 29 Juli 1747 yang kemudian diresmikan pada tanggal 27 Juli 1748 oleh pendeta J.M. Mohr.
Sampai saat ini gereja tersebut masih berdiri dan berfungsi sebagai "GPIB Tugu", walaupun di berbagai sudut sudah banyak yang harus diperbaiki karena faktor usia. Gereja ini tampak sederhana tetapi tampak kokoh dan rapi, dengan berisi bangku diakon antik, piring-piring logam, dan mimbar tua. Lonceng yang ada di gereja tersebut diperkirakan dibuat pada tahun 1880, karena lonceng paling tua yang dibuat 1747 sudah rusak dan disimpan di rumah pendeta di sana. Terdapat pula  alkitab berbahasa Melayu yang diterbitkan pada 1678.
Luas lahan gereja Tugu beserta taman pekuburan yang ada di depannya memiliki  sekitar 1,5 hektar . 
Gereja Tugu tidak bisa dipisahkan dari tempatnya  kampung Tugu.  Disebut kampung Tugu konon karena ada batu berukir yang kemudian disebut Prasasti Tugu.
Kampung Tugu "dikelilingi" sejumlah bangunan industri dan jaraknya dari  Pelabuhan Tanjung Priok kurang dari 5 kilometer.
Pada Tahun 2009  dilakukan pemugaran terhadap bangunan gereja namun hasilnya  mengundang protes dari pihak komunitas Tugu. 
Ini terjadi karena  bentuk asli terutama pada bagian atap yang semula tidak memiliki jarak atau menempel kini memiliki jarak satu meter.


2. GPIB Sion Jakarta 
Alamat
Jl. Pangeran Jayakarta No. 1

Jakarta 11110
Kantor: 021-6596616



GPIB Sion di Pangeran Jayakarta
Gereja Sion dikenal juga dengan nama Portugeesche Buitenkerk atau Gereja Portugis berada di sudut Jalan Pangeran Jayakarta dan Mangga Dua Raya. Bangunan gereja ini memiliki kemegahan arsitektur serta daya tahan yang kokoh. Portugeesche Buitenkerk atau Gereja Portugis selesai dibangun pada 1695. Peresmian gedung gereja dilakukan pada hari Minggu, 23 Oktober 1695 dengan pemberkatan oleh Pendeta Theodorus Zas. Pembangunan fisik memakan waktu sekitar dua tahun. Peletakan batu pertama dilakukan Pieter van Hoorn pada 19 Oktober 1693.
Cerita lengkap pemberkatan gereja ini tertulis dalam bahasa Belanda pada sebuah papan peringatan. Sampai sekarang, masih bisa dilihat di dinding gereja.
Gereja ini merupakan gedung tertua di Jakarta yang masih dipakai untuk tujuan semula seperti saat awal didirikan. Rumah ibadah ini masih memiliki sebagian besar perabot yang sama juga. Gereja ini pernah dipugar pada 1920 dan sekali lagi pada 1978.


3. Gereja Blenduk (GPIB Immanuel) Semarang
Alamat
Jl. Letjen Suprapto No.32

Semarang 50174

Kantor: 024-355 4271 

Pastori: 024-354 3103



Sering disebut Gereja Blenduk
Gereja Protestan ini hingga sekarang masih aktif digunakan dan setiap Minggu selalu dipakai untuk misa kebaktian. Koepelkerk ini merupakan gereja tertua di Jawa Tengah dan salah satu yang tertua di Pulau Jawa.
Perancang awalnya tidak diketahui, namun Koepelkerk ini diperbarui secara drastis oleh arsitek W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde pada 1894-1895. Mereka menambahkan pada akhir abad itu dua buah menara.

Koepelkerk atau Gereja Blenduk (kadang-kadang dieja Gereja Blendug dan seringkali dilafazkan sebagai mBlendhug) adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar, dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti kubah. Gereja ini hingga sekarang masih dipergunakan setiap hari Minggu. Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial Belanda.



4. Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya
Alamat
Jl. Kepanjen 4-6, 
Surabaya 60175. 
Telp : (031) 3551077.

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria merupakan salah satu gereja tua di kota ,dibangun pada tahun 1815 Surabaya. Berlokasi di Jalan Kepanjen, Surabaya, bangunan religius ini berdampingan dengan gedung SMA Katolik Frateran Surabaya.
Sebelum dibangunnya Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini, sudah dibangun sebuah Gereja Katolik pertama di Surabaya bergaya Eropa yang terletak dipojok jalan Kepanjen dan Kebonrojo. Pada awalnya dua orang pastor pada tanggal 12 Juli 1810, Hendricus Waanders dan Phillipus Wedding datang dari Belanda dengan kapal ke Surabaya. Pastor Wedding kemudian bertugas ke Batavia sementara Pastor Waanders menetap di Surabaya.
Pastor Waanders sering mengadakan misa untuk umat Katolik di Surabaya. Yang kemudian dari hari ke hari jumlah umat Katolik semakin bertambah yang kemudian membuat umat Katolik berencana membangun sebuah gereja Katolik. Dan baru pada tahun 1822, umat Katolik dapat merealisasikan membangun sebuah gereja pertama di pojok Roomsche Kerkstraat/Komedie weg (Kepanjen/Kebonrojo). Namun belakangan gereja Katolik pertama ini dipindah ke gedung baru di sebelah utaranya, tepatnya di jalan Kepanjen Kelurahan Krembangan Selatan di wilayah Surabaya Utara. Hal ini dikarenakan gereja yang lama rusak.




5. GPIB Imanuel Jakarta
Alamat
Jl. Medan Merdeka Timur No.10

Jakarta 10110
Kantor: 021-3440747 
email : info@gpib-immanuel-jakarta.org
http:www.gpib-immanuel-jakarta.org



Gereja Immanuel awalnya adalah gereja yang dibangun atas dasar kesepakatan antara umat Reformasi dan Umat Lutheran di Batavia.
Pembangunannya dimulai tahun 1834 dengan mengikuti hasil rancangan J.H. Horst. Pada 24 Agustus 1835, batu pertama diletakkan. Empat tahun kemudian, 24 Agustus 1839, pembangunan berhasil diselesaikan.
Bersamaan dengan itu gedung ini diresmikan menjadi gereja untuk menghormati Raja Willem I, raja Belanda pada periode 1813-1840. Pada gedung gereja dicantumkan nama WILLEMSKERK.
Gereja bergaya klasisisme itu bercorak bundar di atas fondasi tiga meter. Bagian depan menghadap Stasiun Gambir. Di bagian ini terlihat jelas serambi persegi empat dengan pilar-pilar paladian yang menopang balok mendatar. Paladinisme adalah gaya klasisisme abad ke-18 di Inggris yang menekan simetri dan perbandingan harmonis.
Serambi-serambi di bagian utara dan selatan mengikuti bentuk bundar gereja dengan membentuk dua bundaran konsentrik, yang mengelilingi ruang ibadah. Lewat konstruksi kubah yang cermat, sinar matahari dapat menerangi seluruh ruangan dengan merata. Menara bundar atau lantern yang pendek di atas kubah dihiasi plesteran bunga teratai dengan enam helai daun, simbol Mesir untuk dewi cahaya.
Orgel yang dipakai berangka tahun 1843, hasil buatan J. Datz di negeri Belanda. Sebelum organ terpasang, sebuah band tampil sebagai pengiring perayaan ibadah. Pada 1985, orgel ini dibongkar dan dibersihkan sehingga sampai kini dapat berfungsi dengan baik.
Gambar dan penjelasan dapat di klik disini.



6. GPIB Pniel Jakarta
Alamat
Jl. H Samanhudi No. 12, Jakarta 10710

Kantor: 021-3807621



Disebut Gereja Ayam.
GPIB Pniel Pasar Baru, Jakarta Pusat, atau yang sering disebut dengan Gereja Ayam, merupakan sebuah gereja peninggalan zaman kolonial di Indonesia. Arsitektur gereja ini dirancang oleh Ed Cuypers dan Hulswit. Gereja ini dibangun antara 1913 dan 1915 dan mulanya diberi nama Gereja Baru. Julukan Gereja Ayam diberikan karena di atap gereja ini diletakkan sebuah petunjuk arah angin yang dibuat berbentuk ayam.
Gedung gereja yang ada sekarang sudah merupakan perluasan dari bangunan yang asli yang pertama kali didirikan pada 1850, yang saat itu masih merupakan sebuah kapel kecil. Arsitek Cuypers dan Hulswit memugarnya dengan menggunakan perpaduan gaya Italia dan Portugis dan memperluasnya sehingga dapat menampung hingga 1.500 orang. Hingga kini interior bangunan kuno ini masih bertahan sejak masa hampir satu abad yang lalu. Kursi, mimbar dan perlengkapan lainnya yang terbut dari jati masih tetap dipertahankan sejak masa Belanda, meskipun orgel pipanya sudah diganti pada awal 1990-an. Sebuah Alkitab besar berbahasa Belanda dari 1855 diletakkan di atas mimbar gereja itu. Karena dimakan zaman, Alkitab ini pun sudah rapuh dan mudah robek.
Pada tahun 1998, saat kerusuhan melanda Jakarta, sejumlah massa berusaha menyerbu bangunan ini, namun gagal.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar