Gambar lubang hitam baru di Galaksi Bima Sakti yang ditemukan NASA. nasa.gov
TEMPO.CO,
Jenewa - Misteri materi gelap perlahan terkuak. Para fisikawan pada Rabu, 3 April 2013, mengumumkan penemuan materi paling misterius sejagat itu setelah jejak keberadaannya dikenali oleh sebuah detektor partikel berukuran raksasa yang terpasang di Stasiun Antariksa Internasional.
Detektor bernama Alpha Magnetic Spectrometer (AMS) itu berfungsi khusus untuk mengukur sinar kosmik partikel di antariksa. Setelah mendeteksi miliaran partikel selama satu setengah tahun terakhir, AMS mencatat sinyal yang diduga kuat berasal dari materi gelap (
dark matter), materi misterius yang diduga menyusun lebih dari 90 persen massa alam semesta.