Kamis, 31 Oktober 2013

Alkitab—Buku dari Allah

 
Apa saja perbedaan Alkitab dari buku-buku lain?
Bagaimana Alkitab dapat membantu Anda mengatasi problem-problem pribadi?
Mengapa Anda dapat mempercayai nubuat-nubuat yang dicatat dalam Alkitab?
KAPAN terakhir kali Anda menerima hadiah yang istimewa dari seorang sahabat? Anda tentu berdebar-debar sekaligus sangat gembira. Sebenarnya, dari hadiahnya, Anda dapat mengetahui sesuatu tentang si pemberi—bahwa ia menghargai persahabatan dengan Anda. Anda pasti akan berterima kasih atas hadiah yang ia berikan dengan perhatian yang besar itu.
2 Alkitab adalah hadiah dari Allah yang benar-benar dapat kita syukuri. Buku yang unik itu menyingkapkan hal-hal yang tidak akan pernah kita ketahui dari buku-buku lain. Misalnya, Alkitab menceritakan tentang penciptaan langit yang penuh bintang, bumi, serta pria dan wanita pertama. Alkitab berisi prinsip-prinsip yang dapat diandalkan untuk membantu kita mengatasi berbagai problem dan kekhawatiran dalam kehidupan. Alkitab menjelaskan bagaimana Allah akan mewujudkan maksud-tujuan-Nya dan mendatangkan keadaan yang lebih baik di bumi. Alkitab benar-benar hadiah yang luar biasa!

3 Selain itu, Alkitab adalah hadiah yang menghangatkan hati karena menyingkapkan sesuatu tentang Pemberinya, Allah Yehuwa. Kalau Allah sampai memberi kita buku seperti itu berarti Ia ingin agar kita mengenal Dia dengan baik. Ya, Alkitab dapat membantu Anda mendekat kepada Yehuwa.
4 Sebenarnya, bukan Anda saja yang memiliki Alkitab. Buku itu, secara keseluruhan atau sebagian, telah diterbitkan dalam lebih dari 2.300 bahasa sehingga tersedia bagi hampir seluruh penduduk dunia. Rata-rata, lebih dari sejuta Alkitab disebarluaskan setiap minggu! Miliaran Alkitab telah dibuat, baik seluruhnya atau sebagian. Jelaslah, tidak ada buku lain yang seperti Alkitab.
5 Selanjutnya, Alkitab ”diilhamkan Allah”. (2 Timotius 3:16) Bagaimana caranya? Alkitab sendiri menjawab, ”Manusia mengatakan apa yang berasal dari Allah seraya mereka dibimbing oleh roh kudus.” (2 Petrus 1:21) Sebagai gambaran: Seorang pengusaha menyuruh sekretarisnya menulis sepucuk surat. Surat itu berisi buah-buah pikiran dan petunjuk dari si pengusaha. Jadi, surat itu adalah surat dia, bukan surat sekretarisnya. Demikian pula, Alkitab berisi berita dari Allah, bukan dari manusia yang menulisnya. Maka, seluruh Alkitab sungguh-sungguh ”firman Allah”.—1 Tesalonika 2:13.
SELARAS DAN AKURAT
6 Alkitab ditulis selama lebih dari 1.600 tahun. Para penulisnya hidup pada zaman yang berbeda-beda dan berasal dari berbagai tingkat kehidupan. Ada yang petani, nelayan, dan gembala. Yang lain-lain adalah nabi, hakim, dan raja. Lukas, yang menulis Injil, adalah seorang dokter. Meskipun penulisnya berasal dari berbagai latar belakang, isi Alkitab selaras dari awal sampai akhir.*
7 Buku pertama dalam Alkitab memberi tahu kita asal mula problem umat manusia. Buku terakhir menunjukkan bahwa seluruh bumi akan menjadi suatu firdaus, atau taman. Alkitab memuat sejarah yang panjangnya ribuan tahun, dan setiap bagiannya membantu kita mengerti apa maksud-tujuan Allah dan bagaimana itu akan terlaksana. Keselarasan isi Alkitab sungguh mengesankan, dan memang begitulah seharusnya buku yang berasal dari Allah.
8 Dari sudut ilmu pengetahuan, Alkitab akurat. Buku itu bahkan memuat keterangan yang sudah sangat maju di zamannya. Misalnya, buku Imamat berisi hukum-hukum bagi bangsa Israel kuno tentang karantina dan kebersihan yang sama sekali tidak diketahui oleh bangsa-bangsa di sekitarnya pada zaman itu. Pada waktu manusia memiliki gagasan yang salah tentang bentuk bumi, Alkitab menyebutkan bahwa bumi berbentuk lingkaran, atau bulat. (Yesaya 40:22) Alkitab dengan akurat mengatakan bahwa bumi ’tergantung pada ketiadaan’. (Ayub 26:7) Memang, Alkitab bukan buku pelajaran ilmu pengetahuan. Tetapi, apabila menyebutkan hal-hal ilmiah, Alkitab selalu akurat. Bukankah begitu seharusnya buku yang berasal dari Allah?
9 Dari sudut sejarah, Alkitab juga akurat dan dapat dipercaya. Kisah-kisahnya jelas, tidak hanya berisi nama-nama orang tetapi juga silsilah mereka.* Tidak seperti para penulis sejarah dunia, yang sering kali tidak menyebutkan kekalahan yang dialami bangsa mereka sendiri, para penulis Alkitab jujur, malah mencatat kelemahan mereka sendiri dan bangsa mereka. Misalnya, dalam buku Bilangan, Musa menulis sendiri kesalahan besar yang ia buat dan teguran keras yang ia terima. (Bilangan 20:2-12) Kejujuran seperti itu jarang ada dalam catatan sejarah lain tetapi ada dalam Alkitab karena buku ini berasal dari Allah.
BUKU DENGAN HIKMAT YANG BERMANFAAT
10 Karena diilhamkan Allah, Alkitab ”bermanfaat untuk mengajar, untuk menegur, untuk meluruskan perkara-perkara”. (2 Timotius 3:16) Ya, Alkitab tidak hanya berisi teori. Isinya menunjukkan pemahaman yang dalam tentang sifat manusia. Hal itu tidak mengherankan, karena Pengarangnya, Allah Yehuwa, adalah sang Pencipta! Ia lebih memahami cara berpikir dan perasaan kita daripada kita sendiri. Selain itu, Yehuwa tahu apa yang kita butuhkan agar bahagia. Ia juga tahu tindakan apa saja yang harus kita hindari.
11 Coba perhatikan ceramah Yesus yang disebut Khotbah di Gunung, yang dicatat di Matius pasal 5 sampai 7. Topik-topik pelajaran yang ia sampaikan sangat unggul, termasuk cara mendapatkan kebahagiaan sejati, cara menyelesaikan pertengkaran, cara berdoa, dan cara memiliki pandangan yang patut terhadap harta benda. Kata-kata Yesus masih tetap ampuh dan berguna untuk zaman kita.
12 Beberapa prinsip Alkitab membahas tentang kehidupan keluarga, kebiasaan kerja, dan hubungan dengan orang lain. Semua prinsip Alkitab berlaku untuk semua orang, dan nasihatnya selalu bermanfaat. Hikmat yang terdapat dalam Alkitab dinyatakan secara ringkas oleh Allah kepada nabi Yesaya, ”Aku, Yehuwa, adalah Allahmu, Pribadi yang mengajarkan hal-hal yang bermanfaat bagimu.”—Yesaya 48:17.
BUKU NUBUAT
13 Alkitab berisi sejumlah nubuat yang banyak di antaranya sudah digenapi. Mari kita lihat contohnya. Melalui nabi Yesaya, yang hidup pada abad kedelapan SM, Yehuwa menubuatkan bahwa kota Babilon akan dibinasakan. (Yesaya 13:19; 14:22, 23) Bagaimana persisnya kota itu akan ditaklukkan disebutkan secara terperinci. Pasukan penyerbu akan mengeringkan sungai di Babilon dan memasuki kota itu tanpa mendapat perlawanan. Bukan itu saja. Nubuat Yesaya bahkan menyebutkan nama raja yang akan menaklukkan Babilon, yaitu Kores.—Yesaya 44:27–45:2.
14 Sekitar 200 tahun kemudian—pada malam tanggal 5/6 Oktober 539 SM—sepasukan tentara berkemah di dekat Babilon. Siapakah panglimanya? Seorang raja Persia yang bernama Kores. Maka, suatu nubuat yang menakjubkan siap untuk digenapi. Namun, apakah pasukan Kores akan menyerang Babilon tanpa mendapat perlawanan, seperti yang telah dinubuatkan?
15 Pada malam itu, orang-orang Babilonia sedang mengadakan pesta dan merasa aman di balik tembok kota mereka yang kokoh. Sementara itu, Kores dengan sigap memindahkan aliran air sungai yang melintasi kota. Tak lama kemudian, airnya menjadi cukup dangkal sehingga anak buahnya dapat berjalan di dasar sungai dan mendekati tembok kota. Tetapi, bagaimana cara mereka menerobos tembok Babilon? Entah mengapa, pada malam itu, gerbang-gerbang kota dibiarkan terbuka begitu saja!
16 Mengenai Babilon telah dinubuatkan, ”Ia tidak akan pernah didiami, juga tidak akan ada lagi dari generasi ke generasi. Orang Arab tidak akan mendirikan kemahnya di sana, dan para gembala tidak akan membiarkan kambing-dombanya berbaring di sana.” (Yesaya 13:20) Nubuat itu tidak hanya meramalkan kejatuhan sebuah kota tetapi juga menunjukkan bahwa Babilon akan hancur untuk selama-lamanya. Anda dapat menyaksikan sendiri bukti bahwa kata-kata itu tergenap. Bekas kota Babilon kuno yang sudah tidak berpenghuni—kira-kira 80 kilometer di sebelah selatan Bagdad, Irak—adalah bukti bahwa apa yang Yehuwa katakan melalui Yesaya telah tergenap, ”Aku akan menyapu dia dengan sapu pemusnahan.”—Yesaya 14:22, 23.*
17 Setelah kita merenungkan bahwa Alkitab memang adalah buku yang berisi nubuat yang dapat dipercaya, iman kita tentu dikuatkan, bukan? Sebenarnya, jika Allah Yehuwa telah menepati janji-janji-Nya di masa lampau, kita mempunyai alasan yang kuat untuk yakin bahwa Ia juga akan menepati janji-Nya bahwa bumi ini akan menjadi firdaus. (Bilangan 23:19) Ya, kita memiliki ”harapan kehidupan abadi yang sebelum zaman yang telah lama berlalu, telah dijanjikan oleh Allah yang tidak dapat berdusta”.—Titus 1:2.*
”FIRMAN ALLAH ITU HIDUP”
18 Dari apa yang telah kita bahas dalam pasal ini, jelaslah bahwa Alkitab benar-benar buku yang unik. Namun, yang membuatnya jauh lebih berharga tidak hanya keselarasan isinya, keakuratannya dari sudut ilmiah dan sejarah, hikmatnya yang berguna, dan nubuatnya yang dapat dipercaya. Rasul Kristen Paulus menulis, ”Firman Allah itu hidup dan mengerahkan kuasa dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun dan menusuk bahkan sampai memisahkan jiwa dan roh, serta sendi dan sumsumnya, dan dapat menilai pikiran dan niat hati.”—Ibrani 4:12.
19 Membaca ”firman”, atau berita, dari Allah dalam Alkitab dapat mengubah kehidupan kita. Hal itu dapat membantu kita memeriksa diri dengan lebih baik lagi. Bisa jadi kita mengaku mengasihi Allah, tetapi cara kita menanggapi apa yang diajarkan oleh Firman-Nya yang terilham, Alkitab, akan menyingkapkan jalan pikiran dan bahkan niat hati kita yang sesungguhnya.
20 Alkitab benar-benar buku dari Allah yang harus dibaca, dipelajari, dan digemari. Tunjukkan bahwa Anda mensyukuri hadiah dari Allah ini dengan terus memeriksa isinya. Apabila Anda melakukan hal itu, Anda akan memiliki pemahaman yang dalam tentang maksud-tujuan Allah bagi umat manusia. Apa maksud-tujuan-Nya dan bagaimana itu akan diwujudkan akan dibahas dalam pasal berikutnya.
[Catatan Kaki]
Walaupun ada orang yang mengatakan bahwa ada bagian-bagian Alkitab yang saling bertentangan, pernyataan demikian tidak terbukti. Lihat pasal 7 buku Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia? yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.
Sebagai contoh, perhatikan silsilah Yesus yang terperinci di Lukas 3:23-38.
Untuk keterangan lebih lanjut tentang nubuat Alkitab, lihat halaman 27-9 brosur Buku bagi Semua Orang, yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.
Kebinasaan Babilon hanya satu contoh tentang nubuat Alkitab yang tergenap. Contoh lainnya ialah kebinasaan Tirus dan Niniwe. (Yehezkiel 26:1-5; Zefanya 2:13-15) Selain itu, Daniel menubuatkan pergantian kerajaan-kerajaan dunia yang akan berkuasa setelah Babilon, antara lain Media-Persia dan Yunani. (Daniel 8:5-7, 20-22) Lihat Apendiks halaman 199-201 untuk pembahasan tentang banyak nubuat mengenai Mesias yang digenapi dalam diri Yesus Kristus.
APA YANG ALKITAB AJARKAN
▪ Alkitab diilhamkan Allah sehingga akurat dan dapat dipercaya.—2 Timotius 3:16.
▪ Informasi yang terdapat dalam Firman Allah berguna untuk kehidupan sehari-hari.—Yesaya 48:17.
▪ Janji-janji Allah dalam Alkitab pasti akan digenapi.—Bilangan 23:19.
[Pertanyaan Pelajaran]
1, 2. Apa saja yang menunjukkan bahwa Alkitab adalah hadiah yang luar biasa dari Allah?
 3. Apa yang dapat kita ketahui tentang Yehuwa dari fakta bahwa Ia memberi kita Alkitab, dan mengapa hal itu menghangatkan hati?
 4. Apa yang mengesankan Anda tentang penyebarluasan Alkitab?
 5. Bagaimana Alkitab ”diilhamkan Allah”?
6, 7. Mengapa keselarasan isi Alkitab sangat mengesankan?
 8. Berikan contoh-contoh yang menunjukkan bahwa Alkitab itu akurat dari sudut ilmu pengetahuan.
 9. (a) Bagaimana Alkitab menunjukkan bahwa sejarah yang dicatatnya akurat dan dapat dipercaya? (b) Apa yang dapat kita ketahui tentang Alkitab dari kejujuran para penulisnya?
10. Mengapa kita tidak perlu heran bahwa Alkitab tidak hanya berisi teori?
11, 12. (a) Topik-topik apa yang Yesus bahas dalam Khotbah di Gunung? (b) Hal-hal berguna apa lagi yang Alkitab bahas, dan mengapa nasihatnya bermanfaat sepanjang masa?
13. Yehuwa mengilhami nabi Yesaya untuk mencatat perincian apa tentang Babilon?
14, 15. Bagaimana beberapa perincian dalam nubuat Yesaya tentang Babilon digenapi?
16. (a) Apa yang Yesaya nubuatkan tentang akhir Babilon? (b) Bagaimana nubuat Yesaya tentang hancurnya Babilon tergenap?
17. Bagaimana penggenapan nubuat Alkitab menguatkan iman kita?
18. Apa yang secara tandas dinyatakan oleh rasul Kristen Paulus tentang ”firman Allah”?
19, 20. (a) Bagaimana Alkitab dapat membantu Anda memeriksa diri? (b) Bagaimana Anda dapat menunjukkan bahwa Anda mensyukuri Alkitab sebagai hadiah yang unik dari Allah?
[Gambar di hlm. 19]
”Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru” tersedia dalam banyak bahasa
[Gambar di hlm. 22]
Penulis Alkitab Yesaya menubuatkan kejatuhan Babilon
[Gambar di hlm. 24, 25]
Puing-puing Babilon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar