Rabu, 06 November 2013

Mengenal Lebih Dekat Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia


(Ini adalah liputan wartawan Tabloid Buser Kriminal pada waktu meliput kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa di Kebaktian Jakarta Distrik Jakarta 2, 2 sampai 4 September 2011, Jumat sampai Sabtu)

Mengenal Lebih Dekat Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia

Sejumlah kalangan menilai negatif aliran ini. Bahkan menganggap mereka merupakan aliran sesat dalam Kekristenan karena ajarannya berbeda dengan aliran Kristen lainnya. Namun aliran ini telah memiliki jemaat hampir di seantero dunia. Di Indonesia, mereka diakui sebagai salah satu kelompok agama resmi oleh pemerintah. Anehnya keberadaan mereka dihalang-halangi bahkan di beberapa daerah, kegiatan ibadah mereka dilarang. Ada pelanggaran HAM?

Kebaktian Distrik saksi- saksi Yehuwa (Foto: Tim Halut)

Jakarta, (Buser Kriminal) Kebaktian Distrik Saksi-Saksi Yehuwa yang digelar di Istora Senayan Jakarta selama 3 hari, 2 sampai 4 September 2011), dan dihadiri oleh ribuan jemaatnya menjadi satu momen penting dalam perjalanan aliran ini di Indonesia.
Bagaimana tidak, sejumlah pengkhotbah yang dipercayakan membawakan khotbahnya, tampil sangat memukau membawakan khotbah dengan cara yang sangat praktis dan mudah dimengerti karena ditunjang dengan drama singkat yang semakin memperjelas isi khotbah tersebut.

Selain itu, koordinasi antar masing-masing departemen pantas mendapat acungan jempol karena semuanya dibangun dalam suatu kerja sama yang penuh rasa kasih dan persaudaraan. Tata peribadatan pun jauh dari kesan glamor dan sama sekali tidak ada yang aneh, seperti yang dituduhkan selama ini.


Wartawan media ini yang mengikuti langsung kebaktian mereka selama 3 hari menemukan kesan yang jauh berbeda dengan tuduhan yang dialamatkan kepada mereka dan membuka begitu banyak tabir ketidaktahuan atas jemaat ini. Laporan yang ditulis ini merupakan hasil ramuan dari berbagai perbincangan dengan beberapa pengkhotbahnya dan juga merupakan hasil olahan dari beberapa sumber resmi yang dikeluarkan oleh mereka.
Saksi-Saksi Yehuwa

Beberapa kalangan menyebut mereka sebagai propagandis Kristen, suatu kultus Kristen yang baru, suatu sekte Kristen yang dipengaruhi oleh Yudaisme atau orang-orang fanatik yang menolak perawatan medis. Sebenarnya Saksi-Saksi Yehuwa bukanlah seperti itu. Mengapa ada yang menganggap mereka demikian? Umumnya karena orang-orang tersebut telah mendapat informasi yang keliru.

Sebagaimana jelas dari namanya, Saksi-Saksi Yehuwa adalah Saksi-Saksi bagi Yehuwa yang adalah nama yang diberikan oleh Allah Yang Maha Kuasa bagi diri-Nya sendiri sebagaimana disebutkan dalam halaman-halaman Alkitab. Itu adalah nama pribadi, bukan sebutan seperti Allah atau Tuhan.

Sepanjang Sejarah, siapapun yang memberi kesaksian tentang kemuliaan Allah, pada dasarnya dapat disebut saksi dari Yehuwa, (Keluaran 3:13, 15 ; Yesaya:43:10). Karena itu sewaktu menyebutkan daftar panjang orang-orang yang setia pada zaman dahulu yang dimulai dengan Habel, Alkitab menyebut mereka “begitu banyak aksi bagaikan awan”. (Ibrani 11:4;12:1).
Orang-orang yang menonjol seperti Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa dan Daud disebut sebagai Saksi-Saksi Allah atau Saksi-Saksi dari Yehuwa. Yesus Kristus disebut “saksi yang setia dan benar”. (Wahyu 3:14).

Sejarah Singkat

Sejarah modern Saksi-Saksi Yehuwa bermula lebih dari seratus tahun yang lalu dimana pada awal tahun 1870-an, terbentuklah sebuah kelompok belajar Alkitab yang sederhana di Allegheny, Pennsylvania, AS, yang sekarang menjadi bagian dari Pittsburgh. Charles Taze Russell adalah pelopor utama kelompok belajar tersebut.

Pada bulan Juli 1879, terbitlah edisi pertama majalah Zion’s Watch Tower and Herald of Christ’s Presence. Majalah ini sekarang dikenal dengan nama “Menara Pengawal”, dengan tiras 6.000 eksemplar dalam satu bahasa menjadi lebih dari 42.000.000 eksemplar dalam 188 bahasa.

Pada tahun 1880, sejumlah sidang jemaat telah terbentuk di negara-negara bagian sekitarnya yang berpangkal dari kelompok belajar Alkitab ini. Pada tahun 1881, dibentuklah Zion’s Watch Tower Tract Society dan pada tahun 1884, organisasi itu dijadikan badan hukum dengan Russell sebagai presidennya.

Nama lembaga ini kemudian berganti menjadi Watch Tower Bible and Tract Society (Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal). Banyak anggotanya memberikan kesaksian dari rumah ke rumah dengan menawarkan bacaan-bacaan Alkitab. Lima puluh orang melakukan pekerjaan ini sepenuh waktu pada tahun 1888.

Sekarang, pemberitaan sepenuh waktu di seluruh dunia rata-rata berjumlah 844.901 orang. Pada tahun 1909, pekerjaan Lembaga ini mulai bertaraf internasional dan kantor pusatnya dipindahkan ke lokasinya yang sekarang di Brooklyn, New York.
Khotbah-khotbah tercetak dimuat dalam surat-surat kabar dan pada tahun 1913 khotbah-khotbah ini telah dicetak dalam empat bahasa dan ribuan surat kabar di Amerika Serikat, Kanada dan Eropa. Buku, buku kecil dan risalah telah disiarkan dalam jumlah ratusan juta.

Presiden pertama lembaga, C.T. Russell meninggal pada tahun 1916 dan digantikan oleh Joseph F Rutherdford. Banyak perubahan terjadi. Majalah pendamping The Watchtower (Menara Pengawal), yaitu The Golden Age (Zaman Keemasan), diperkenalkan. Sekarang disebut, Awake! (Sedarlah) yang bertiras lebih dari 39.000.000 eksemplar dalam lebih dari 80 bahasa.

Kesaksian dari rumah ke rumah semakin digiatkan. Untuk membedakan diri dari denominasi-denominasi Sususnan Kristen, pada tahun 1931 orang-orang Kristen ini menggunakan nama Saksi-Saksi Yehuwa. Nama ini berdasarkan Yesaya 43:10-12.

Beberapa Ajaran Mereka

Ada sejumlah ajaran Saksi-Saksi Yehuwa yang merupakan ajaran inti mereka seperti berikut ini: “Tidak ada Tritunggal”: “Alkitab tidak mengajarkan doktrin Tritunggal. Sebaliknya, Alkitab mengatakan bahwa hanya ada satu Allah yang benar dan kekal. “Yehuwa adalah Allah kita, Yehuwa itu esa”(Ulangan 6:4). Ia adalah Pencipta-kekal, mahakuasa, tidak ada bandingannya. Yesus bukanlah Allah Yang Maha Kuasa. Yesus adalah Putra Allah. Ia datang ke bumi dari surga dan memberikan kehidupan manusianya yang sempurna sebagai korban tebusan.

Kematian dan kebangkitannya membuka jalan menuju keselamatan dan kehidupan kekal bagi mereka yang beriman kepadanya. Ia kini memerintah sebagai raja atas kerajaan surgawi Allah, yang akan segera mendatangkan kedamaian bagi seluruh bumi. Yesus tidak pernah mengaku setara dengan Allah dan dengan demikian ia bukan bagian dari Tritunggal. (Yohanes 3:16, 14:28, Wahyu 11:15). “Tidak ada Jiwa yang Tidak Berkematian”.

‘Apa yang terjadi pada orang-orang apabila mereka meninggal? Firman Allah mengatakan, “Yang hidup sadar bahwa mereka aka mati, tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun”, (Pengkhotbah 9:5). Manusia tidak memiliki jiwa yang tidak berkematian. Orang yang mengira bahwa mereka berbicara kepada orang mati, sebenarnya berkomunikasi dengan hantu-hantu.

banyak mendatangkan manfaat bagi siapa pun kecuali bagi para pendeta yang dibayar untuk berdoa bagi mereka. “Kebangkitan”, “Harapan yang sesungguhnyabagi manusia adalah kebangkitan, hidup kembalinya orang-orang mati di bumi yang telah dipulihkan menjadi Firdaus.

Orang-orang yang telah melayani Allah akan diberkati atas kesetiaan mereka. Orang-orang yang mati sebelum mengenal Allah akan mendapat kesempatan di Firdaus. Jadi “akan ada kebangkitan untuk orang-orang yang adil-benar maupun yang tidak adil-benar”, (Kisah 24:15). Yang tidak dibangkitkan hanyalah orang-orang yang dinilai tidak layak oleh Allah. ‘Tidak ada Api Neraka”, “Allah yang pengasih tidak akan menciptakan suatu tempat bagi orang mati untuk menderita selama-lamanya. Allah sendiri menjelaskan bahwa membakar dan menyiksa manusia merupakan “hal yang tidak pernah kuperintahkan dan yang tidak pernah muncul dalam hatiku”, (Yeremia 7: 31). “Tidak ada nasib”. “Allah tidak menulis apapun pada dahi orang-orang.

Tidak ada nasib yang menentukan masa depan kita sebelum kita lahir. Kita bertanggungjawab atas apa yang kita lakukan, atas pilihan yang kita buat. “Kita masing-masing akan memberikan pertanggungjawaban kepada Allah” (Roma 14:12). “Tidak ada Golongan Pendeta”. Setiap orang yang berbakti kepada Allah berkedudukan sama di mata-Nya. Semua penyembah sejati adalah bersaudara. Allah tidak menetapkan golongan pendeta yang ditinggikan. Yesus mengatakan, “Setiap orang yang meninggikan diri akan direndahkan, tetapi dia yang merendahkan diri akan ditinggikan. (Lukas 18:14). Allah akan menghukum mereka yang menggunakan agama untuk meninggikan diri sendiri, (Matius 23:4-12). “Tidak Ada Penyembahan Berhala”. “Allah adalah Roh, dan orang yang menyembah Dia harus menyembah dengan roh dan kebenaran”. (Yohanes 4:24).

Para penyembah sejati tidak menggunakan berhala. “Netral Dalam Politik”. “Yesus mengatakan bahwa para pengikutnya harus bukan “bagian dari dunia”. (Yohanes 17:16).Karena itu Saksi-Saksi Yehuwa tidak ikut campur dalam urusan politik nasional atau politik setempat.

Selain itu mereka adalah orang yang taat hukum. (Roma 13:1,5-7). “Standar Moral Yang Tinggi”. “Yesus melukiskan cara mengenali para penyembah sejati sewaktu ia mengatakan, “Inilah perintahku agar kamu mengasihi satu sama lain sebagaimana aku telah mengasihi kamu”. (Yohanes 15:12, 13). Pasal lain di dalam Alkitab mengatakan, “Buah roh adalah kasih, sukacita, damai, kepanjangsabaran, kebaikan hati, kebaikan, iman, kelemahlembutan, pengendalian diri. (Galatia 5:22,23). Orang-orang yang memperlihatkan sifat-sifat ini tidak berdusta, mencuri, berjudi, menyalahgunakan obat atau melakukan perbuatan seksual yang amoral. (Efesus 4:25-28). Mereka mengasihi Allah sehingga mereka menghindari apa yang Allah benci.

Prinsip-prinsip ini mengatur kehidupan Saksi-Saksi Yehuwa. “Akhir Dunia Yang Sudah Dekat”. “Apa yang membuat zaman kita berbeda dari zaman lain? Penggenapan nubuat memperlihatkan bahwa kita hidup pada hari-hari terakhir dari sistem ini, zaman ini. (Daniel 2:44, 2 Timotius 3:1-5, Matius 24:7-14). Dewasa ini masalahnya adalah: Apakah semua perkara yang kita lakukan menyenangkan Allah? Allah adalah esa, maka hanya ada satu agama yang benar. Agama ini tidak boleh bertentangan dengan kitab Taurat, Zabur (Mazmur) dan Injil. Karena itu kita harus menyelidiki Firman tersebut. Itulah yang dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Apa pun agama Anda, Anda perlu melakukan hal yang sama. Tidak seorang pun dapat membuat keputusan bagi Anda dalam hal ini. Ingat, “kita masing-masing akan memberikan pertanggungjawaban kepada Allah”. (Roma 14:12).
Diakui dan Diterima oleh Pemerintah

Perjalanan Saksi-Saksi Yehuwa untuk mendapat hak dan kesempatan yang sama di tengah masyarakat Indonesia bukannya tanpa kendala. Di tahun 1976, Badan Hukum Saksi-Saksi Yehuwa dibekukan melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 129. Lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang kegiatan kelompok ini di seluruh wilayah Indonesia

Namun seiring dengan bergulirnya waktu pada 1 Juni 2001, SK ini kemudian dicabut dan keluarlah Keputusan Jaksa Agung RI No. KEP.-255/A/JA/06/2001 tentang Pencabutan Keputusan Jaksa Agung RI No. 129 tersebut, dan dengan demikian Saksi-Saksi Yehuwa diizinkan dan diperbolehkan untuk hidup dan beraktifitas berdampingan bersama ajaran atau aliran lainnya yang sah di Indonesia.

Kemenangan di Pengadilan

Selama tahun 1930-an dan tahun 1940-an, terjadi banyak penangkapan atas Saksi-Saksi Yehuwa karena melakukan kegiatan ini, dan mereka pun bertarung di meja hijau guna memperjuangkan kebebasan untuk berbicara, mencetak publikasi, berkumpul dan beribadat.

Di Amerika Serikat, setelah naik banding dari pengadilan yang lebih rendah, mereka memenangkan 43 kasus di Mahkamah Agung Amerika Serikat. Selain itu, mereka pun memperoleh vonis yang menguntungkan di mahkamah-mahkamah agung di negeri-negeri lain.
Tentang kemenangan demi kemenangan ini, Prof. C. S. Braden dalam bukunya “These Also Believe”, mengatakan tentang Saksi-Saksi Yehuwa, “Mereka telah banyak berjasa dalam menegakkan demokrasi dengan berjuang mempertahankan hak-hak sipil mereka karena dalam pertarungan, mereka telah berbuat banyak untuk melindungi hak-hak tersebut bagi setiap kelompok minoritas di Amerika. *TIM HALUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar