Selasa, 18 Maret 2014

Kuasa untuk Mencipta Yehuwa—”Pembuat Langit dan Bumi”




PERNAHKAH Saudara berdiang di api unggun pada malam yang dingin? Mungkin Saudara akan menjulurkan tangan pada jarak yang tepat dari nyala api untuk menikmati kehangatan yang dipancarkannya. Jika Saudara berdiri terlalu dekat, Saudara akan kepanasan. Jika Saudara mundur terlalu jauh, udara malam yang dingin mulai merasuk, dan Saudara akan kedinginan.

2 Pada siang hari, ada ”api” yang menghangatkan kulit kita. ”Api” tersebut berpijar dari jarak sekitar 150 juta kilometer! Betapa besar tenaga yang matahari miliki sehingga Saudara dapat merasakan kehangatannya dari jarak sejauh itu! Namun, bumi mengorbit tanur termonuklir yang menakjubkan tersebut pada jarak yang tepat. Jika terlalu dekat, air di bumi akan menguap; jika terlalu jauh, semuanya itu akan membeku. Kedua ekstrem ini bisa menyebabkan planet kita mati. Selain sangat penting bagi kehidupan di bumi, cahaya matahari bersih, efisien, dan bahkan menyenangkan.—Pengkhotbah 11:7.

3 Namun, kebanyakan orang menyepelekan matahari, sekalipun kehidupan mereka bergantung padanya. Itu sebabnya, mereka gagal memahami apa yang dapat diajarkan matahari kepada kita. Alkitab berkata mengenai Yehuwa, ”Engkaulah yang mempersiapkan benda penerang, bahkan matahari.” (Mazmur 74:16) Ya, matahari mendatangkan hormat bagi Yehuwa, ”Pembuat langit dan bumi”. (Mazmur 19:1; 146:6) Matahari hanyalah salah satu dari tak terhitung banyaknya benda-benda langit yang mengajar kita tentang kuasa Yehuwa yang luar biasa untuk mencipta. Mari kita memeriksa lebih dekat beberapa di antaranya dan kemudian mengarahkan perhatian kita kepada bumi serta kehidupan yang berkembang subur di atasnya.

”Layangkanlah Pandanganmu ke Tempat Tinggi dan Lihatlah”

4 Seperti yang mungkin telah Saudara ketahui, matahari kita adalah sebuah bintang. Matahari tampak lebih besar daripada bintang-bintang yang kita lihat di malam hari karena, jika dibandingkan dengan bintang-bintang itu, jaraknya cukup dekat. Seberapa hebatkah tenaga matahari? Suhu pada inti matahari mencapai kira-kira 15.000.000 derajat Celsius. Seandainya Saudara dapat mengambil inti matahari seukuran kepala jarum pentol saja dan menaruhnya di bumi, Saudara tidak dapat berdiri dengan aman hingga jarak sejauh 140 kilometer dari sumber panas sekecil itu! Setiap detik, matahari mengeluarkan energi yang sebanding dengan ledakan ratusan juta bom nuklir.

5 Sedemikian besarnya matahari sehingga dapat memuat lebih dari 1.300.000 planet seukuran bumi di dalamnya. Apakah matahari adalah bintang yang luar biasa besarnya? Tidak, para astronom menyebutnya bintang kerdil kuning. Rasul Paulus menulis bahwa ”masing-masing bintang berbeda dalam hal kemuliaan”. (1 Korintus 15:41) Ia belum tahu betapa benarnya kata-kata terilham tersebut. Ada bintang yang sedemikian besarnya sehingga jika diletakkan tepat pada posisi matahari sekarang, bumi kita akan termuat di dalamnya. Ada juga bintang raksasa lain yang jika diletakkan pada posisi yang sama akan membentang hingga ke planet Saturnus—padahal planet tersebut sangat jauh dari bumi sehingga jika kita pergi ke sana dengan pesawat ruang angkasa, yang 40 kali lebih cepat daripada peluru yang ditembakkan dari sebuah senjata api yang dahsyat, dibutuhkan waktu empat tahun untuk mencapainya!

6 Bahkan, yang lebih menakjubkan daripada ukuran bintang-bintang adalah jumlah bintang itu sendiri. Alkitab memperlihatkan bahwa bintang-bintang hampir tak terhitung, sama susahnya seperti menghitung ”pasir di laut”. (Yeremia 33:22) Pernyataan itu menyiratkan bahwa jumlah bintang jauh lebih banyak daripada yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebenarnya, jika seorang penulis Alkitab, seperti Yeremia, memandang ke langit malam dan mencoba menghitung bintang-bintang yang tampak, hanya sekitar tiga ribu saja yang dapat dihitungnya, karena hanya sebanyak itulah yang bisa terdeteksi oleh mata telanjang pada malam yang cerah. Jumlah sebanyak itu dapat disamakan dengan banyaknya partikel dalam segenggam pasir saja. Akan tetapi, pada kenyataannya jumlah bintang luar biasa banyaknya, seperti pasir di laut. Siapa yang dapat menghitungnya?

7 Yesaya 40:26 menjawab, ”Layangkanlah pandanganmu ke tempat tinggi dan lihatlah. Siapa yang menciptakan hal-hal ini? Ini adalah Pribadi yang membawa keluar pasukan mereka menurut jumlahnya, yang semuanya ia panggil dengan namanya.” Mazmur 147:4 mengatakan, ”Ia menghitung jumlah bintang.” Berapa ”jumlah bintang”? Ini bukanlah pertanyaan yang sederhana. Para astronom memperkirakan bahwa dalam galaksi Bima Sakti saja terdapat lebih dari 100 miliar bintang. Namun, galaksi kita hanyalah salah satu dari sekian banyak galaksi, dan banyak di antaranya bahkan memiliki lebih banyak bintang. Ada berapa banyak galaksi di alam semesta ini? Para astronom memperkirakan jumlahnya ada 50 miliar. Yang lain-lain mengkalkulasikan bahwa bisa jadi jumlahnya 125 miliar. Jadi, jumlah galaksi saja tak dapat manusia tentukan, apalagi berapa tepatnya jumlah miliaran bintang yang termuat di dalamnya. Namun, Yehuwa mengetahui jumlahnya. Ia bahkan menamai setiap bintang!

8 Rasa takjub kita akan bertambah apabila kita merenungkan ukuran galaksi. Galaksi Bima Sakti diperkirakan membentang sepanjang 100.000 tahun cahaya. Bayangkan berkas cahaya yang melesat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Berkas cahaya tersebut memerlukan waktu 100.000 tahun untuk melintasi galaksi kita! Dan, beberapa galaksi ukurannya berkali-kali lebih besar daripada galaksi kita. Alkitab mengatakan bahwa Yehuwa ”membentangkan” langit yang mahaluas ini seolah-olah seperti selembar kain. (Mazmur 104:2) Ia juga mengatur pergerakan benda-benda ini. Dari titik debu angkasa yang paling kecil hingga galaksi yang paling besar, semuanya bergerak mengikuti hukum-hukum fisika yang telah dirumuskan dan dioperasikan oleh Allah. (Ayub 38:31-33) Itu sebabnya, para ilmuwan menyamakan pergerakan benda-benda angkasa yang tepat ini dengan sebuah tarian balet yang rumit! Kalau begitu, pikirkanlah Pribadi yang menciptakan semuanya ini. Tidakkah Saudara akan diliputi perasaan kagum akan Allah yang memiliki kuasa mencipta yang luar biasa seperti itu?

”Pembuat Bumi dengan Kuasa-Nya”

9 Kuasa Yehuwa untuk mencipta nyata pada rumah kita, bumi. Dengan sangat hati-hati, Ia menempatkan bumi di alam semesta yang mahaluas ini. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa bisa jadi banyak galaksi terbukti tidak ramah untuk planet yang berisi kehidupan seperti bumi kita. Sebagian besar galaksi Bima Sakti kita kelihatannya tidak dirancang untuk menunjang kehidupan. Pusat galaksi penuh dengan bintang. Di sana, radiasinya tinggi dan tak jarang bintang-bintang nyaris bertabrakan. Bagian terluar galaksi kekurangan banyak unsur yang penting untuk kehidupan. Dengan sangat ideal, tata surya kita terletak di antara kedua ekstrem tersebut.

10 Bumi mendapat manfaat dari suatu pelindung yang jauh letaknya, tetapi berukuran raksasa—planet Yupiter. Ukurannya lebih dari seribu kali ukuran Bumi dan mengeluarkan pengaruh gravitasi yang sangat hebat. Hasilnya? Yupiter menangkap atau membelokkan objek yang bergerak cepat di angkasa. Para ilmuwan memperkirakan bahwa seandainya tidak ada Yupiter, hujan proyektil pejal akan menggempur bumi 10.000 kali lebih hebat daripada sekarang. Selain itu, lebih dekat ke planet kita, bumi mendapat manfaat dari satelit yang menakjubkan—bulan. Bukan sekadar sebagai benda yang indah dan ”lampu di malam hari”, bulan menjaga posisi bumi pada kemiringannya yang tetap dan konstan. Kemiringan tersebut membuat bumi memiliki musim-musim yang tetap dan dapat diramalkan—manfaat yang tepat waktu bagi kehidupan di sini.

11 Kuasa Yehuwa untuk mencipta terlihat jelas pada setiap segi rancang bangun bumi. Coba perhatikan atmosfer, yang berfungsi sebagai perisai pelindung. Matahari memancarkan sinar yang menyehatkan dan mematikan. Sewaktu menembus lapisan atas atmosfer bumi, sinar-sinar yang berbahaya menyebabkan oksigen biasa berubah menjadi ozon. Selanjutnya, lapisan ozon yang dihasilkan menyerap sebagian besar sinar tersebut. Sebenarnya, planet kita dirancang dengan payung pelindungnya sendiri!

12 Hal itu hanyalah salah satu aspek dari atmosfer kita, campuran yang kompleks dari berbagai gas yang sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup yang tinggal pada atau di dekat permukaan bumi. Salah satu keajaiban atmosfer adalah siklus air. Setiap tahun, matahari mengangkat 400.000 kilometer kubik air dari laut dan samudra melalui proses penguapan. Air tersebut membentuk awan, yang disebarkan ke mana-mana oleh angin atmosferis. Setelah disaring dan dimurnikan, air itu jatuh sebagai hujan, salju, dan es untuk mengisi kembali persediaan air. Halnya tepat seperti yang dikatakan Pengkhotbah 1:7, ”Semua wadi musim dingin mengalir ke laut, namun laut sendiri tidak penuh. Ke tempat wadi musim dingin mengalir, ke sanalah wadi kembali untuk mengalir.” Hanya Yehuwa yang dapat menciptakan siklus semacam itu.

13 Di mana ada kehidupan, di situ ada bukti kuasa sang Pencipta. Dari pohon kayu merah (redwood) yang perkasa, yang tingginya melampaui gedung berlantai 30, hingga tanaman mikroskopis yang berkembang biak di lautan dan menyediakan sebagian besar oksigen yang kita hirup, kuasa Yehuwa untuk mencipta terlihat jelas. Tanah pun penuh dengan makhluk hidup—cacing, fungi, dan mikroba, semuanya bekerja sama secara kompleks untuk membantu pertumbuhan tanaman. Tepatlah jika Alkitab mengatakan bahwa tanah memiliki kekuatan atau kuasa.—Kejadian 4:12.

14 Tak diragukan, Yehuwa adalah ”Pembuat bumi dengan kuasanya”. (Yeremia 10:12) Kuasa Allah terlihat jelas bahkan pada karya ciptaan-Nya yang terkecil. Sebagai contoh, jika jutaan atom dijejerkan, panjangnya tidak akan setebal satu helai rambut manusia. Dan, meski sebuah atom diperbesar hingga setinggi gedung 14 lantai, nukleusnya hanya akan berukuran sebesar butiran garam yang berada di lantai tujuh. Namun, nukleus yang sangat kecil tersebut adalah sumber tenaga dahsyat yang dilepaskan dalam suatu ledakan nuklir!

”Segala yang Bernapas”

15 Berlimpahnya jenis satwa di bumi merupakan bukti nyata lain dari kuasa Yehuwa untuk mencipta. Mazmur 148 menuliskan sederetan ciptaan yang memuji Yehuwa, dan ayat 10 menyertakan ”binatang-binatang liar dan segala binatang peliharaan”. Untuk menunjukkan mengapa manusia hendaknya menghormati sang Pencipta, Yehuwa pernah berbicara kepada Ayub mengenai hewan-hewan seperti singa, zebra, lembu jantan liar, Behemot (atau kuda nil), dan Lewiatan (tampaknya buaya). Tujuannya? Apabila manusia mengagumi hewan-hewan yang perkasa, menakutkan, dan liar tersebut, bukankah mereka seharusnya lebih mengagumi Pencipta binatang-binatang itu?—Ayub, pasal 38-41.

16 Mazmur 148:10 juga menyebutkan ”burung-burung bersayap”. Coba bayangkan variasinya! Yehuwa memberi tahu Ayub mengenai burung unta, yang ”menertawakan kuda dan penunggangnya”. Memang, burung yang tingginya dua setengah meter ini tidak dapat terbang, tetapi burung ini mampu berlari secepat 65 kilometer per jam, dengan langkah kaki sepanjang empat setengah meter sekali ayun! (Ayub 39:13, 18) Lain lagi dengan albatros, yang sebagian besar masa hidupnya dihabiskan dengan melayang di atas lautan. Burung ini merupakan penerbang luncur alami dengan rentang sayap sekitar tiga meter. Burung ini dapat terus membubung selama berjam-jam tanpa mengepakkan sayapnya. Sebagai kontras, dengan panjang hanya lima sentimeter, kolibri lebah merupakan burung terkecil di dunia. Burung ini dapat mengepak-ngepakkan sayapnya hingga 80 kali per detik! Burung kolibri, yang berkilau laksana permata mungil yang bersayap, dapat terbang di tempat seperti halnya helikopter dan bahkan dapat terbang mundur.

17 Mazmur 148:7 mengatakan bahwa ”makhluk-makhluk laut raksasa” pun memuji Yehuwa. Coba perhatikan hewan yang dipercayai banyak orang sebagai hewan terbesar yang pernah hidup di planet ini, paus biru. Hewan ”raksasa” penghuni lautan ini dapat mencapai panjang 30 meter atau lebih. Beratnya bisa sama dengan berat 30 gajah dewasa. Lidahnya saja bisa seberat satu ekor gajah. Jantungnya seukuran sebuah mobil kecil. Organ yang sangat besar ini hanya berdetak 9 kali per menit—kontras dengan jantung kolibri yang bisa berdetak kira-kira 1.200 kali per menit. Setidaknya ada satu pembuluh darah paus biru yang sangat besar sehingga seorang anak kecil dapat merangkak di dalamnya. Pastilah, hati kita akan tergerak untuk menggemakan seruan yang mengakhiri buku Mazmur, ”Biarlah segala yang bernapas memuji Yah. Pujilah Yah, hai, kamu sekalian!”—Mazmur 150:6.

Belajar dari Kuasa Yehuwa untuk Mencipta

18 Pelajaran apa yang kita peroleh dari cara Yehuwa menggunakan kuasa-Nya untuk mencipta? Kita terpesona oleh keanekaragaman ciptaan. Seorang pemazmur berseru, ”Betapa banyak pekerjaanmu, oh, Yehuwa! . . . Bumi penuh dengan hasil kerjamu.” (Mazmur 104:24) Betapa benarnya kata-kata tersebut! Para biolog telah mengklasifikasikan lebih dari satu juta spesies makhluk hidup di bumi; tetapi, ada beragam pendapat tentang jumlah keseluruhannya, bisa jadi ada 10 juta, 30 juta, atau lebih. Seorang seniman mungkin sewaktu-waktu merasa kehabisan kreativitas. Sebaliknya, kreativitas Yehuwa—kuasa-Nya untuk merancang dan menciptakan beragam hal baru—jelas tidak ada habisnya.

19 Cara Yehuwa menggunakan kuasa-Nya untuk mencipta mengajar kita tentang kedaulatan-Nya. Kata ”Pencipta” memisahkan Yehuwa dari segala hal lain di alam semesta, yang semuanya merupakan ”ciptaan”. Bahkan, Putra Yehuwa satu-satunya yang diperanakkan, yang menjadi ”pekerja ahli” selama penciptaan, tidak pernah disebut Pencipta atau rekan Pencipta di dalam Alkitab. (Amsal 8:30; Matius 19:4) Ia adalah ”yang sulung dari antara semua ciptaan”. (Kolose 1:15) Kedudukan Yehuwa sebagai Pencipta dengan sendirinya memberi-Nya hak untuk secara eksklusif menjalankan kekuasaan tertinggi atas seluruh alam semesta.—Roma 1:20; Penyingkapan 4:11.

20 Apakah Yehuwa telah berhenti menggunakan kuasa-Nya untuk mencipta? Memang, Alkitab mengatakan bahwa pada hari keenam penciptaan ketika Yehuwa sudah selesai mencipta, ”ia mulai beristirahat pada hari ketujuh dari semua pekerjaan yang telah ia buat”. (Kejadian 2:2) Rasul Paulus memperlihatkan bahwa ”hari” ketujuh ini lamanya ribuan tahun, karena hari tersebut masih berlangsung pada zamannya. (Ibrani 4:3-6) Tetapi, apakah dengan ”beristirahat” berarti Yehuwa berhenti bekerja sama sekali? Tidak, Yehuwa tidak pernah berhenti bekerja. (Mazmur 92:4; Yohanes 5:17) Kalau begitu, pernyataan bahwa Allah beristirahat hanya menunjukkan bahwa Ia menghentikan pekerjaan-Nya untuk menciptakan hal-hal fisik yang berkaitan dengan bumi. Akan tetapi, pekerjaan-Nya untuk memenuhi maksud-tujuan-Nya tetap berlangsung tanpa henti. Pekerjaan tersebut meliputi pengilhaman Alkitab. Bahkan, pekerjaan-Nya termasuk menghasilkan ”ciptaan baru”, yang akan didiskusikan di pasal 19.—2 Korintus 5:17.

21 Akhirnya, sewaktu hari istirahat-Nya berakhir, Yehuwa dapat mengumumkan bahwa semua pekerjaan-Nya di bumi itu ”sangat baik”, seperti yang Ia lakukan dahulu pada akhir keenam hari penciptaan. (Kejadian 1:31) Cara yang selanjutnya Ia pilih untuk menggunakan kuasa-Nya yang tak terbatas dalam mencipta, tetap bisa terlihat. Apa pun yang terjadi, kita dapat yakin bahwa kita akan terus terpesona oleh cara Yehuwa menggunakan kuasa-Nya untuk mencipta. Sepanjang kekekalan, kita akan belajar lebih banyak lagi tentang Yehuwa melalui ciptaan-Nya. (Pengkhotbah 3:11) Semakin banyak yang kita pelajari tentang Dia, semakin dalam rasa hormat kita kepada-Nya—dan semakin dekatlah kita dengan Pencipta Agung kita.

[Catatan Kaki]

Untuk dapat membayangkan jarak yang luar biasa jauhnya tersebut, coba pikirkan hal ini: Jika Saudara menempuh jarak tersebut dengan mobil—bahkan dengan kecepatan 160 kilometer per jam, selama 24 jam sehari—perlu waktu lebih dari seratus tahun!

Ada yang berpendapat bahwa orang-orang di zaman Alkitab pasti telah menggunakan teleskop primitif. Kalau tidak, menurut pandangan tersebut, dengan cara apa lagi orang-orang pada masa itu bisa tahu bahwa jumlah bintang terlalu banyak, tak dapat dihitung, dari sudut pandang manusia? Spekulasi yang tak berdasar demikian mengabaikan Yehuwa, sang Pengarang Alkitab.—2 Timotius 3:16.

Coba pikirkan lamanya waktu yang Saudara perlukan untuk sekadar menghitung 100 miliar bintang. Jika Saudara mampu menghitung satu bintang baru setiap detik—dan terus melakukannya selama 24 jam per hari—Saudara memerlukan waktu 3.171 tahun!

Pertanyaan untuk Direnungkan

Mazmur 8:3-9 Bagaimana ciptaan Yehuwa mengajarkan kerendahan hati?

Mazmur 19:1-6 Kuasa Yehuwa untuk mencipta menggerakkan kita untuk melakukan apa, dan mengapa?

Matius 6:25-34 Bagaimana renungan atas kuasa Yehuwa untuk mencipta membantu memerangi kekhawatiran dan menetapkan prioritas yang tepat dalam kehidupan?

Kisah 17:22-31 Bagaimana cara Yehuwa menggunakan kuasa-Nya untuk mencipta mengajar kita bahwa penyembahan berhala itu salah dan Allah tidak jauh dari kita masing-masing?

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar