PERNAHKAH Saudara berdiang di api unggun pada malam yang
dingin? Mungkin Saudara akan menjulurkan tangan pada jarak yang tepat dari
nyala api untuk menikmati kehangatan yang dipancarkannya. Jika Saudara berdiri
terlalu dekat, Saudara akan kepanasan. Jika Saudara mundur terlalu jauh, udara
malam yang dingin mulai merasuk, dan Saudara akan kedinginan.
2 Pada siang hari, ada ”api” yang
menghangatkan kulit kita. ”Api” tersebut berpijar dari jarak sekitar 150 juta
kilometer! Betapa besar tenaga yang matahari miliki sehingga Saudara dapat
merasakan kehangatannya dari jarak sejauh itu! Namun, bumi mengorbit tanur
termonuklir yang menakjubkan tersebut pada jarak yang tepat. Jika terlalu
dekat, air di bumi akan menguap; jika terlalu jauh, semuanya itu akan membeku.
Kedua ekstrem ini bisa menyebabkan planet kita mati. Selain sangat penting bagi
kehidupan di bumi, cahaya matahari bersih, efisien, dan bahkan
menyenangkan.—Pengkhotbah 11:7.
3 Namun, kebanyakan orang menyepelekan
matahari, sekalipun kehidupan mereka bergantung padanya. Itu sebabnya, mereka
gagal memahami apa yang dapat diajarkan matahari kepada kita. Alkitab berkata
mengenai Yehuwa, ”Engkaulah yang mempersiapkan benda penerang, bahkan
matahari.” (Mazmur 74:16) Ya, matahari mendatangkan hormat bagi Yehuwa, ”Pembuat
langit dan bumi”. (Mazmur 19:1; 146:6) Matahari hanyalah salah satu dari tak
terhitung banyaknya benda-benda langit yang mengajar kita tentang kuasa Yehuwa
yang luar biasa untuk mencipta. Mari kita memeriksa lebih dekat beberapa di
antaranya dan kemudian mengarahkan perhatian kita kepada bumi serta kehidupan
yang berkembang subur di atasnya.
”Layangkanlah Pandanganmu ke Tempat Tinggi dan Lihatlah”
4 Seperti yang mungkin telah Saudara ketahui,
matahari kita adalah sebuah bintang. Matahari tampak lebih besar daripada
bintang-bintang yang kita lihat di malam hari karena, jika dibandingkan dengan
bintang-bintang itu, jaraknya cukup dekat. Seberapa hebatkah tenaga matahari?
Suhu pada inti matahari mencapai kira-kira 15.000.000 derajat Celsius.
Seandainya Saudara dapat mengambil inti matahari seukuran kepala jarum pentol
saja dan menaruhnya di bumi, Saudara tidak dapat berdiri dengan aman hingga
jarak sejauh 140 kilometer dari sumber panas sekecil itu! Setiap detik,
matahari mengeluarkan energi yang sebanding dengan ledakan ratusan juta bom
nuklir.
5 Sedemikian besarnya matahari sehingga dapat
memuat lebih dari 1.300.000 planet seukuran bumi di dalamnya. Apakah matahari
adalah bintang yang luar biasa besarnya? Tidak, para astronom menyebutnya
bintang kerdil kuning. Rasul Paulus menulis bahwa ”masing-masing bintang
berbeda dalam hal kemuliaan”. (1 Korintus 15:41) Ia belum tahu betapa
benarnya kata-kata terilham tersebut. Ada bintang yang sedemikian besarnya
sehingga jika diletakkan tepat pada posisi matahari sekarang, bumi kita akan
termuat di dalamnya. Ada juga bintang raksasa lain yang jika
diletakkan pada posisi yang sama akan membentang hingga ke planet
Saturnus—padahal planet tersebut sangat jauh dari bumi sehingga jika kita pergi
ke sana dengan pesawat ruang angkasa, yang 40 kali lebih cepat daripada peluru
yang ditembakkan dari sebuah senjata api yang dahsyat, dibutuhkan waktu empat
tahun untuk mencapainya!
6 Bahkan, yang lebih menakjubkan daripada
ukuran bintang-bintang adalah jumlah bintang itu sendiri. Alkitab
memperlihatkan bahwa bintang-bintang hampir tak terhitung, sama susahnya
seperti menghitung ”pasir di laut”. (Yeremia 33:22) Pernyataan itu menyiratkan
bahwa jumlah bintang jauh lebih banyak daripada yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Sebenarnya, jika seorang penulis Alkitab, seperti Yeremia, memandang
ke langit malam dan mencoba menghitung bintang-bintang yang tampak, hanya
sekitar tiga ribu saja yang dapat dihitungnya, karena hanya sebanyak itulah
yang bisa terdeteksi oleh mata telanjang pada malam yang cerah. Jumlah sebanyak
itu dapat disamakan dengan banyaknya partikel dalam segenggam pasir
saja. Akan tetapi, pada kenyataannya jumlah bintang luar biasa banyaknya,
seperti pasir di laut. Siapa yang dapat menghitungnya?
7 Yesaya 40:26 menjawab, ”Layangkanlah
pandanganmu ke tempat tinggi dan lihatlah. Siapa yang menciptakan hal-hal ini?
Ini adalah Pribadi yang membawa keluar pasukan mereka menurut jumlahnya, yang
semuanya ia panggil dengan namanya.” Mazmur 147:4 mengatakan, ”Ia menghitung jumlah
bintang.” Berapa ”jumlah bintang”? Ini bukanlah pertanyaan yang sederhana. Para
astronom memperkirakan bahwa dalam galaksi Bima Sakti saja terdapat lebih dari
100 miliar bintang. Namun, galaksi kita hanyalah salah satu dari sekian banyak
galaksi, dan banyak di antaranya bahkan memiliki lebih banyak bintang. Ada
berapa banyak galaksi di alam semesta ini? Para astronom memperkirakan
jumlahnya ada 50 miliar. Yang lain-lain mengkalkulasikan bahwa bisa jadi
jumlahnya 125 miliar. Jadi, jumlah galaksi saja tak dapat manusia tentukan,
apalagi berapa tepatnya jumlah miliaran bintang yang termuat di dalamnya.
Namun, Yehuwa mengetahui jumlahnya. Ia bahkan menamai setiap bintang!
8 Rasa takjub kita akan bertambah apabila kita
merenungkan ukuran galaksi. Galaksi Bima Sakti diperkirakan membentang
sepanjang 100.000 tahun cahaya. Bayangkan berkas cahaya yang melesat dengan
kecepatan 300.000 kilometer per detik. Berkas cahaya tersebut memerlukan waktu
100.000 tahun untuk melintasi galaksi kita! Dan, beberapa galaksi ukurannya
berkali-kali lebih besar daripada galaksi kita. Alkitab mengatakan bahwa Yehuwa
”membentangkan” langit yang mahaluas ini seolah-olah seperti selembar kain.
(Mazmur 104:2) Ia juga mengatur pergerakan benda-benda ini. Dari titik debu
angkasa yang paling kecil hingga galaksi yang paling besar, semuanya bergerak
mengikuti hukum-hukum fisika yang telah dirumuskan dan dioperasikan oleh Allah.
(Ayub 38:31-33) Itu sebabnya, para ilmuwan menyamakan pergerakan benda-benda
angkasa yang tepat ini dengan sebuah tarian balet yang rumit! Kalau begitu,
pikirkanlah Pribadi yang menciptakan semuanya ini. Tidakkah Saudara akan
diliputi perasaan kagum akan Allah yang memiliki kuasa mencipta yang luar biasa
seperti itu?
”Pembuat Bumi dengan Kuasa-Nya”
9 Kuasa Yehuwa untuk mencipta nyata pada rumah
kita, bumi. Dengan sangat hati-hati, Ia menempatkan bumi di alam semesta yang
mahaluas ini. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa bisa jadi banyak galaksi
terbukti tidak ramah untuk planet yang berisi kehidupan seperti bumi kita. Sebagian
besar galaksi Bima Sakti kita kelihatannya tidak dirancang untuk menunjang
kehidupan. Pusat galaksi penuh dengan bintang. Di sana, radiasinya tinggi dan
tak jarang bintang-bintang nyaris bertabrakan. Bagian terluar galaksi
kekurangan banyak unsur yang penting untuk kehidupan. Dengan sangat ideal, tata
surya kita terletak di antara kedua ekstrem tersebut.
10 Bumi mendapat manfaat dari suatu pelindung
yang jauh letaknya, tetapi berukuran raksasa—planet Yupiter. Ukurannya lebih
dari seribu kali ukuran Bumi dan mengeluarkan pengaruh gravitasi yang sangat
hebat. Hasilnya? Yupiter menangkap atau membelokkan objek yang bergerak cepat
di angkasa. Para ilmuwan memperkirakan bahwa seandainya tidak ada Yupiter,
hujan proyektil pejal akan menggempur bumi 10.000 kali lebih hebat daripada
sekarang. Selain itu, lebih dekat ke planet kita, bumi mendapat
manfaat dari satelit yang menakjubkan—bulan. Bukan sekadar sebagai benda
yang indah dan ”lampu di malam hari”, bulan menjaga posisi bumi pada
kemiringannya yang tetap dan konstan. Kemiringan tersebut membuat bumi memiliki
musim-musim yang tetap dan dapat diramalkan—manfaat yang tepat waktu bagi
kehidupan di sini.
11 Kuasa Yehuwa untuk mencipta terlihat jelas
pada setiap segi rancang bangun bumi. Coba perhatikan atmosfer, yang berfungsi
sebagai perisai pelindung. Matahari memancarkan sinar yang menyehatkan dan
mematikan. Sewaktu menembus lapisan atas atmosfer bumi, sinar-sinar yang
berbahaya menyebabkan oksigen biasa berubah menjadi ozon. Selanjutnya, lapisan
ozon yang dihasilkan menyerap sebagian besar sinar tersebut. Sebenarnya, planet
kita dirancang dengan payung pelindungnya sendiri!
12 Hal itu hanyalah salah satu aspek dari
atmosfer kita, campuran yang kompleks dari berbagai gas yang sangat cocok untuk
memenuhi kebutuhan makhluk hidup yang tinggal pada atau di dekat permukaan
bumi. Salah satu keajaiban atmosfer adalah siklus air. Setiap tahun, matahari
mengangkat 400.000 kilometer kubik air dari laut dan samudra melalui proses
penguapan. Air tersebut membentuk awan, yang disebarkan ke mana-mana oleh angin
atmosferis. Setelah disaring dan dimurnikan, air itu jatuh sebagai hujan,
salju, dan es untuk mengisi kembali persediaan air. Halnya tepat seperti yang
dikatakan Pengkhotbah 1:7, ”Semua wadi musim dingin mengalir ke laut, namun
laut sendiri tidak penuh. Ke tempat wadi musim dingin mengalir, ke sanalah wadi
kembali untuk mengalir.” Hanya Yehuwa yang dapat menciptakan siklus semacam
itu.
13 Di mana ada kehidupan, di situ ada bukti
kuasa sang Pencipta. Dari pohon kayu merah (redwood) yang perkasa, yang
tingginya melampaui gedung berlantai 30, hingga tanaman mikroskopis yang
berkembang biak di lautan dan menyediakan sebagian besar oksigen yang kita
hirup, kuasa Yehuwa untuk mencipta terlihat jelas. Tanah pun penuh dengan makhluk
hidup—cacing, fungi, dan mikroba, semuanya bekerja sama secara kompleks untuk
membantu pertumbuhan tanaman. Tepatlah jika Alkitab mengatakan bahwa tanah
memiliki kekuatan atau kuasa.—Kejadian 4:12.
14 Tak diragukan, Yehuwa adalah ”Pembuat bumi
dengan kuasanya”. (Yeremia 10:12) Kuasa Allah terlihat jelas bahkan pada karya
ciptaan-Nya yang terkecil. Sebagai contoh, jika jutaan atom dijejerkan,
panjangnya tidak akan setebal satu helai rambut manusia. Dan, meski sebuah atom
diperbesar hingga setinggi gedung 14 lantai, nukleusnya hanya akan
berukuran sebesar butiran garam yang berada di lantai tujuh. Namun, nukleus
yang sangat kecil tersebut adalah sumber tenaga dahsyat yang dilepaskan dalam
suatu ledakan nuklir!
”Segala yang Bernapas”
15 Berlimpahnya jenis satwa di bumi merupakan
bukti nyata lain dari kuasa Yehuwa untuk mencipta. Mazmur 148 menuliskan
sederetan ciptaan yang memuji Yehuwa, dan ayat 10 menyertakan
”binatang-binatang liar dan segala binatang peliharaan”. Untuk menunjukkan mengapa
manusia hendaknya menghormati sang Pencipta, Yehuwa pernah berbicara kepada
Ayub mengenai hewan-hewan seperti singa, zebra, lembu jantan liar, Behemot
(atau kuda nil), dan Lewiatan (tampaknya buaya). Tujuannya? Apabila manusia
mengagumi hewan-hewan yang perkasa, menakutkan, dan liar tersebut, bukankah
mereka seharusnya lebih mengagumi Pencipta binatang-binatang itu?—Ayub, pasal
38-41.
16 Mazmur 148:10 juga menyebutkan
”burung-burung bersayap”. Coba bayangkan variasinya! Yehuwa memberi tahu Ayub
mengenai burung unta, yang ”menertawakan kuda dan penunggangnya”. Memang,
burung yang tingginya dua setengah meter ini tidak dapat terbang, tetapi burung
ini mampu berlari secepat 65 kilometer per jam, dengan langkah kaki sepanjang
empat setengah meter sekali ayun! (Ayub 39:13, 18) Lain lagi dengan
albatros, yang sebagian besar masa hidupnya dihabiskan dengan melayang di atas
lautan. Burung ini merupakan penerbang luncur alami dengan rentang sayap
sekitar tiga meter. Burung ini dapat terus membubung selama berjam-jam tanpa
mengepakkan sayapnya. Sebagai kontras, dengan panjang hanya lima sentimeter,
kolibri lebah merupakan burung terkecil di dunia. Burung ini dapat
mengepak-ngepakkan sayapnya hingga 80 kali per detik! Burung kolibri, yang
berkilau laksana permata mungil yang bersayap, dapat terbang di tempat seperti
halnya helikopter dan bahkan dapat terbang mundur.
17 Mazmur 148:7 mengatakan bahwa
”makhluk-makhluk laut raksasa” pun memuji Yehuwa. Coba perhatikan hewan yang
dipercayai banyak orang sebagai hewan terbesar yang pernah hidup di planet ini,
paus biru. Hewan ”raksasa” penghuni lautan ini dapat mencapai panjang 30 meter
atau lebih. Beratnya bisa sama dengan berat 30 gajah dewasa. Lidahnya saja bisa
seberat satu ekor gajah. Jantungnya seukuran sebuah mobil kecil. Organ yang
sangat besar ini hanya berdetak 9 kali per menit—kontras dengan jantung kolibri
yang bisa berdetak kira-kira 1.200 kali per menit. Setidaknya ada satu pembuluh
darah paus biru yang sangat besar sehingga seorang anak kecil dapat merangkak di
dalamnya. Pastilah, hati kita akan tergerak untuk menggemakan seruan yang
mengakhiri buku Mazmur, ”Biarlah segala yang bernapas memuji Yah. Pujilah Yah,
hai, kamu sekalian!”—Mazmur 150:6.
Belajar dari Kuasa Yehuwa untuk Mencipta
18 Pelajaran apa yang kita peroleh dari cara
Yehuwa menggunakan kuasa-Nya untuk mencipta? Kita terpesona oleh keanekaragaman
ciptaan. Seorang pemazmur berseru, ”Betapa banyak pekerjaanmu, oh, Yehuwa!
. . . Bumi penuh dengan hasil kerjamu.” (Mazmur 104:24) Betapa benarnya
kata-kata tersebut! Para biolog telah mengklasifikasikan lebih dari satu juta
spesies makhluk hidup di bumi; tetapi, ada beragam pendapat tentang jumlah
keseluruhannya, bisa jadi ada 10 juta, 30 juta, atau lebih. Seorang seniman
mungkin sewaktu-waktu merasa kehabisan kreativitas. Sebaliknya, kreativitas
Yehuwa—kuasa-Nya untuk merancang dan menciptakan beragam hal baru—jelas tidak
ada habisnya.
19 Cara Yehuwa menggunakan kuasa-Nya untuk
mencipta mengajar kita tentang kedaulatan-Nya. Kata ”Pencipta” memisahkan
Yehuwa dari segala hal lain di alam semesta, yang semuanya merupakan ”ciptaan”.
Bahkan, Putra Yehuwa satu-satunya yang diperanakkan, yang menjadi ”pekerja
ahli” selama penciptaan, tidak pernah disebut Pencipta atau rekan Pencipta di
dalam Alkitab. (Amsal 8:30; Matius 19:4) Ia adalah ”yang sulung dari antara
semua ciptaan”. (Kolose 1:15) Kedudukan Yehuwa sebagai Pencipta dengan
sendirinya memberi-Nya hak untuk secara eksklusif menjalankan kekuasaan
tertinggi atas seluruh alam semesta.—Roma 1:20; Penyingkapan 4:11.
20 Apakah Yehuwa telah berhenti menggunakan
kuasa-Nya untuk mencipta? Memang, Alkitab mengatakan bahwa pada hari keenam
penciptaan ketika Yehuwa sudah selesai mencipta, ”ia mulai beristirahat pada
hari ketujuh dari semua pekerjaan yang telah ia buat”. (Kejadian 2:2) Rasul
Paulus memperlihatkan bahwa ”hari” ketujuh ini lamanya ribuan tahun, karena
hari tersebut masih berlangsung pada zamannya. (Ibrani 4:3-6) Tetapi, apakah
dengan ”beristirahat” berarti Yehuwa berhenti bekerja sama sekali? Tidak,
Yehuwa tidak pernah berhenti bekerja. (Mazmur 92:4; Yohanes 5:17) Kalau begitu,
pernyataan bahwa Allah beristirahat hanya menunjukkan bahwa Ia menghentikan
pekerjaan-Nya untuk menciptakan hal-hal fisik yang berkaitan dengan bumi. Akan
tetapi, pekerjaan-Nya untuk memenuhi maksud-tujuan-Nya tetap berlangsung tanpa
henti. Pekerjaan tersebut meliputi pengilhaman Alkitab. Bahkan, pekerjaan-Nya
termasuk menghasilkan ”ciptaan baru”, yang akan didiskusikan di
pasal 19.—2 Korintus 5:17.
21 Akhirnya, sewaktu hari istirahat-Nya
berakhir, Yehuwa dapat mengumumkan bahwa semua pekerjaan-Nya di bumi itu
”sangat baik”, seperti yang Ia lakukan dahulu pada akhir keenam hari
penciptaan. (Kejadian 1:31) Cara yang selanjutnya Ia pilih untuk menggunakan
kuasa-Nya yang tak terbatas dalam mencipta, tetap bisa terlihat. Apa pun yang
terjadi, kita dapat yakin bahwa kita akan terus terpesona oleh cara Yehuwa
menggunakan kuasa-Nya untuk mencipta. Sepanjang kekekalan, kita akan belajar
lebih banyak lagi tentang Yehuwa melalui ciptaan-Nya. (Pengkhotbah 3:11)
Semakin banyak yang kita pelajari tentang Dia, semakin dalam rasa hormat kita
kepada-Nya—dan semakin dekatlah kita dengan Pencipta Agung kita.
[Catatan Kaki]
Untuk dapat membayangkan jarak yang luar biasa jauhnya
tersebut, coba pikirkan hal ini: Jika Saudara menempuh jarak tersebut dengan
mobil—bahkan dengan kecepatan 160 kilometer per jam, selama 24 jam sehari—perlu
waktu lebih dari seratus tahun!
Ada yang berpendapat bahwa orang-orang di zaman Alkitab
pasti telah menggunakan teleskop primitif. Kalau tidak, menurut pandangan
tersebut, dengan cara apa lagi orang-orang pada masa itu bisa tahu bahwa jumlah
bintang terlalu banyak, tak dapat dihitung, dari sudut pandang manusia?
Spekulasi yang tak berdasar demikian mengabaikan Yehuwa, sang Pengarang
Alkitab.—2 Timotius 3:16.
Coba pikirkan lamanya waktu yang Saudara perlukan untuk
sekadar menghitung 100 miliar bintang. Jika Saudara mampu menghitung
satu bintang baru setiap detik—dan terus melakukannya selama 24 jam per
hari—Saudara memerlukan waktu 3.171 tahun!
Pertanyaan untuk Direnungkan
Mazmur 8:3-9 Bagaimana ciptaan Yehuwa mengajarkan
kerendahan hati?
Mazmur 19:1-6 Kuasa Yehuwa untuk mencipta menggerakkan
kita untuk melakukan apa, dan mengapa?
Matius 6:25-34 Bagaimana renungan atas kuasa Yehuwa untuk
mencipta membantu memerangi kekhawatiran dan menetapkan prioritas yang tepat
dalam kehidupan?
Kisah 17:22-31 Bagaimana cara Yehuwa menggunakan
kuasa-Nya untuk mencipta mengajar kita bahwa penyembahan berhala itu salah dan
Allah tidak jauh dari kita masing-masing?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar