Categorized as
864
Tagged as
Related
Sinterklas selalu dianggap sebagai idola bagi sebagian orang. Terutama saat hari Natal tiba. Bayangkan saja bagaimana baiknya seseorang kakek tua berjanggut putih yang mungkin sudah cukup repot dengan rematiknya namun sempat menebarkan kebaikan dan membagikan hadiah kepada anak-anak kecil.
Bagi anak kecil yang selalu berharap akan mainan baru yang tak pernah dan tak mungkin sanggup dibelikan oleh orang tuanya sendiri, Sinterklas bagaikan seorang pahlawan. Pahlawan yang datang dari cerobong asap dan mengabulkan permohonan.
Namun hal tersebut tak berlaku lagi bagi sosok Brad Pitt yang telah tumbuh dewasa. Rupanya, kekasih Angelina Jolie ini sangat membenci keberadaan Sinterklas. Kira-kira apa alasan mengapa Brad Pitt sangat membenci pria berjanggut dan berbaju merah tersebut?.
Seperti yang pernah dilaporkan oleh ContactMusic, bintang Killing The Softly ini mengaku sangat dibodohi dengan keberadaan karakter Sinterklas tersebut. Pasalnya, Brad Pitt sempat percaya bahwa karakter Sinterklas benar-benar ada saat dirinya masih kanak-kanak dulu.
“Aku merasa sangat dikhianati saat aku masih kecil. Aku tak suka itu. Saat aku tahu kenyataan (bahwa Sinterklas tak ada), aku membatin, ‘Kenapa, kenapa, kenapa kau bohong padaku, kenapa?’,” itulah pernyataan yang sempat diungkapkan Brad Pitt pada E! News terkait dengan kekecewaanya kepada Sinterklas.
Gara-gara hal itu lah lantas membuat Brad Pitt mulai bersikap antipati kepada Sinterklas. Brad Pitt lantas tak bisa melihat keindahan dan seni yang ada pada karakter Sinterklas. Sebaliknya, Brad Pitt hanya bisa melihat Sinterklas tak lebih sebagai sebuah kebohongan belaka.
Oleh karena itulah, Brad Pitt kemudian tak pernah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk mempercayai Sinterklas. Nah Selebers?, apakah orang tuamu pernah mengajarimu untuk tidak pernah percaya kepada Sinterklas?.
Jika iya mungkin orang tua mu juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh Brad Pitt. Bagaimana menurutmu Selebers?. (kpl/slbp)
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar