Senin, 19 Mei 2014

KABA'AH ADALAH SINGGASANA ALLAH


Apakah Allah itu?
Setelah kita pahami kenyataan pahit ini, mari kita FOKUS pada SESEMBAHAN yang konon berbeda dengan sesembahan lainnya. Allah tidak berada di langit namun di Kabah:

Nabi berkata:
Orang2 yang memandang ke langit di saat berdoa diharuskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya [Muslim Book 4.862 dari riwayat Jabir bin samura. Atau di Muslim 4.863 riwayat dari Abu huraira, "Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang (See: KBBI. "الصَّلاَةِ" = Al sallata = salat], atau mata mereka akan direnggut"]
Berdasarkan ucapan Allah di AQ 2.144, "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

Arsy nya adalah ka'bah.

‘arsy (عَرْش), disebutkan di Qur'an sebanyak 33 x dan umumnya berarti "bangunan", "singgasana", "istana" atau "tahta"

Tentang pengertian ‘arsy (عَرْش), ulama memberikan penjelasan yang berbeda-beda. Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida itu antara lain didasarkan pada S. Yunus (10): 3, "Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana)untuk mengatur segala urusan"

Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut.

Rupanya bukan cuma para pejabat dan anggota dewan yang butuh kursi (atau gedung) ternyata allah juga :)

Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. [AQ 7.191]

"Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud." [AQ 22.26]

Saat itu, jumlah berhala lainnya yang diperserikatkan "DENGAN AKU" berjumlah 360 berhala:

Di riwayatkan Abdullah bin Masud:
Rasullullah SAW memasuki Mekkah (pada tahun penaklukan Mekkah) dan terdapat 360 berhala di sekitar Ka'bah. kemudian Ia mulai memukul mereka dengan tongkat di tangan dan berkata, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap"(AQ 17.81) ‘"Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak akan mengulangi (AQ 34.49) [Bukhari 6.60.244]

Demikianlah, yang tersisa akhirnya hanya 1 berhala saja dan Nabi sebut itu sebagai ALLAHUAKBAR (Allah yang maha besar).

Diriwayatkan oleh Ibn Abbas:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.” [Bukkhari 2.26.697, 682].

"Batu hitam itu adalah TANGAN KANAN Allah di Bumi.." [Di riwayatkan dari Ibn `Abbas, Jabir, Anas, dan lainnya dari Ibn Abi `Umar al-Ma`dani dalam Musnadnya, al-Tabarani, al-Suyuti dalam "Jami` al-saghir (1:516 #3804-3805)", Ibn `Asakir dalam "Tarikh Dimashq (15:90- 92)", al-Khatib di "Tarikh Baghdad (6:328)", dan lainnya.

Ibn Ibn al-Jawzi dan Ibn `Adi (al-Kamil 1:342) menyatakan: Palsu. Cf. al-Ahdab, Zawa’id Tarikh Baghdad (5:321-323 #949) namun al-`Ajluni menyatakan SAHIH karena ada riwayat dari Ibn `Abbas yang di narasikan al-Quda`i dengan kalimat: “Di sudut [batu hitam] (al-rukn) adalah tangan kanan Allah di bumi…,” dan dinyatakan: HASAN sebagai hadis Nabi. detail lainnya lihat "Hadis tentang turunnya Allah, GF Hadad]

Diriwayatkan Salim dari ayahnya:
Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekkah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf) [Bukkhari 2.26.673]

Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat. [Muwatta 20.33.113]

Diriwayatkan Abdullah bin Umar:
Talbiya dari Nabi SAW: 'Labbaika Allahumma Labbaik, Labbaika la sharika Laka Labbaik, Inna-l-Hamda wan-ni'mata Laka walmu Lk, La sharika Laka' (Aku datang memenuhi panggilan Mu ya Allah 2x, Aku patuhi perintah Mu, Kau tak berpartner, Kau tak berpartner, Aku hadir memenuhi panggilan Mu ya Allah, semua pujian dan berkat adalah untukmu, semua kedaulatan adalah untukmu, dan kau tak berpartner) [Bukkhari 2.26.621. dan di 622 dari riwayat aisyah].

Di riwayatkan 'Asim:
Aku tanya Anas bin Malik: "Apakah engkau biasa tidak menyukai Tawaf antara Safa dan Marwa (bukit kecil yang ada di antara Ka'bah yang jaraknya 450 m dan lokasinya sekarang ada di Mesjidil haram)?" Ia berkata, "YA, karena itu adalah ritual kaum jahiliyyah pra Islam, sampai Allah mewahyukan AQ 2.158 [Bukkhari 2.26.710. Dalam hadis 2.26.706 dari riwayat Urwa, bagian dari AQ 2.158, "Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah".

Abu Bakar menyatakan ayat ini turun karena tawaf dulu hanya di Ka'bah, kemudian terdapat 2 kelompok yang ketika di jaman Jahiliyah (karena menyembah yang berbeda), Ada yang tidak mau tawaf di safa dan marwah (Aisyah: karena yang disembah oleh mereka yang tawaf saat itu adalah Manat), dan yang lain biasa tawaf di sana, maka turunlah ayat ini yang menyatakan tawaf di safa dan marwah adalah benar karena merupakan simbol-simbol Allah]

Walaupun Umar pernah berkata bahwa "Demi Allah! Aku tahu bahwa engkau cuma sekedar Batu dan jika aku tidak melihat Nabi menciumu dan menyentuhmu aku tidak akan pernah mau melakukan itu [Bukhari 2.26.667 dari riwayat Abis bin Rabia. Bukhari 2.26.675, 679 dari riwayat Zaid bin Aslam yang berasal dari ayahnya. Bukkhari 2.26.680 dari riwayat Az-Zubair bin 'Arabi]

Terdapat kegiatan yang disebut sebagai tawaf Sunnah, yaitu tawaf pada batu hitam sambil mengucapkan takbir (Allahu-Akbar) dan tahlil (La ilaha illahlah). [Fiqh-Sunnah Bag 76]

Lantas apa kegunaan Batu hitam itu?

Batu hitam tersebut, jika disentuh berkhasiat untuk menghilangkan dosa. [Riwayat Ibn Umar yang berasal dari Nabi, Tirmidhi no. 959. Dinyatakan Hasan oleh Tirmidhi dan sahid oleh Hakim (1/664), Adh-Dhahabi dan Ibn Hibbaan].
Batu hitam itu berasal dari Surga [Riwayat Ibn Abbas, Timidhi no.877. Dinyatakan sahih oleh Albani di bukunya di hadis 695]. Ibn Abbas juga menyampaikan Bahwa Nabi berkata ketika Batu itu turun dari Surga, Ia berwarna putih dan menjadi hitam karena dosa-dosa dari turunan Adam (Tirmidhi). Ibn Abbas juga mengatakan bahwa Nabi berkata. Allah akan mengembalikan di hari kiamat dan batu itu akan memiliki 2 mata untuk melihat dan 2 mulut untuk bersaksi, tentang siapa-siapa yang menyentuhnya dengan tulus (Tirmidhi)

Karena khasiat utama dari BATU HITAM ternyata dapat menghilangkan dosa (padahal hanya Allah yang mampu lakukan itu), maka wajar sekali jika batu hitam itu yang disembah.

Jelas sudah bahwa Allah yang mahaperkasa lagi maha kuasa yang merupakan sesembahan Nabi dan para muslim di seluruh dunia ini tidak lain dan tidak bukan adalah BATU HITAM ini.

Rupanya,
terdapat jenis batu lain yang juga ajaib dalam dunia islam. Walaupun batu lainnya tidak berkhasiat untuk menghilangkan dosa, namun di menjelang kiamat kelak, terdapat banyak batu yang mempunyai kemampuan berpikir, mengenali perbedaan dan memiliki kemampuan berbicara:

Diriwayatkan Salim bin Abdullah umar dari Abdullah bin 'Umar:
Kaum Yahudi, nanti akan memerangi kalian. Akan tetapi kalian mengalahkan mereka, kemudian batu pun berkata: "WAHAI MUSLIM, ADA YAHUDI DI BELAKANGKU, BUNUHLAH DIA". [Bukhari no. 3593, Muslim no. 2921, Tirmidzi no.2236, Ahmad no. 5330, 6112, 6151]
Di riwayatkan Abu Hurairah:
Rasulullah SAW bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, TETAPI BATU dan POHON ITU BERKATA, "WAHAI MUSLIM, WAHAI HAMBA ALLAH, ADA YAHUDI DI BELAKANGKU, KEMARILAH dan BUNUHLAH IA.’ KECUALI (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” [Muslim 41.6985]

Sungguh sesuatu banget, bukan :)


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar