Freemasonry
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan yang asal-usulnya
tidak jelas antara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17. Freemasonry kini
ada dalam beragam bentuk di seluruh dunia dengan jumlah anggota diperkirakan
sekitar 6 juta orang, termasuk 150000 orang di bawah yurisdiksiLoji Besar Skotlandia dan Loji Besar Irlandia, lebih dari seperempat
juga orang di bawah yurisdiksi Loji Besar Bersatu Inggris[1] dan kurang dari
dua juta orang di Amerika Serikat.[2]
Organisasi
Freemasonry tidak memunyai pusat dan setiap negara memunyai organisasi yang berdiri
sendiri. Sekalipun demikian setiap organisasi Freemasonry di mana pun akan
memunyai nomor pendirian dan berhubungan satu dengan lainnya. Freemasonry juga
memunyai Master tertinggi yang merupakan master tertinggi dari seluruh Master
Freemasonry yang bertugas melakukan koordinasi seluruh Freemasonry yang ada di
dunia.[3][4][5]
Organisasi ini
diatur menjadi Loji-Loji Besar atau kadang-kadang
Orient yang mandiri, yang masing-masing memiliki yurisdiksinya tersendiri, yang
terdiri atas Loji bawahan atau konstituen. Berbagai Loji Besar dapat mengakui
atau tidak mengakui satu sama lain berdasarkan Prinsip Mason (sebuah Loji Besar
bisanya menganggap Loji Besar lainnya yang memiliki prinsip yang sama sebagai Loji reguler, dan
mereka yang tidak sama dianggap sebagai Logi "tak reguler" atau Loji
"gelap").
Freemasonry
merupakan organisasi yang tertutup dan ketat dalam penerimaan anggota barunya.
Organisasi ini bukan merupakan organisasi agama dan tidak berdasarkan pada teologi apapun. Tujuan
utamanya adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan
berpikir dengan standar moral yang tinggi. Freemasonry sendiri adalah
simbolisasi dari pengertian pekerja keras yang memunyai kebebasan berpikir.
Katamason berasal
dari bahasa Perancis, maçon,
yang artinya "tukang batu".[6][7] Sekalipun
organisasi ini merupakan organisasi hanya bagi kaum laki-laki namun kini sudah
banyak pula kelompok Freemasonry wanita.[4]
Ada juga lembaga tambahan, yang merupakan organisasi
yang terkait dengan cabang utama Freemasonry, namun dengan administrasinya
sendiri.
Daftar isi
·
5 Simbol
|
Goose
and Gridiron, tempat didirikannyaLoji Besar Inggris.
Bagaimana
terbentuk dan kapan mulai dibentuknya organisasi sekuler ini, pihak Freemasonry
sendiri masih belum bisa menentukan. Banyak dugaan gerakan kebebasan berpikir
dan anti dogma (terutama
terhadap agama) ini sudah ada sejak sebelum abad pertengahan.
Bukti ini didapatkan dari ditemukannya manuskrip dari sebuah perusahaan
bangunan Inggris. Manuskrip
itu berisi konstitusi dan aturan-aturan organisasi, landasan hukum, serta hak
dan kewajiban anggota. Data-data ini yang di kemudian hari merupakan dasar
pembentukan organisasi yang digunakan oleh Freemason, dan masih digunakan
hingga saat ini.[3][4] Selain itu,
terdapat pula sebuah puisi Inggris yang dikenal sebagai "manuskrip Regius" yang bertahun 1390 dan
merupakan naskah Mason tertua.[8] Dengan begitu
secara resmi sejarah Freemasonry adalah berasal dari Inggris, sekalipun banyak
sekali publikasi yang ditulis oleh bukan dari kelompok Freemasonry yang membuat
spekulasi bahwa Freemasonry berasal dari banyak tempat lain.[9]
Ada bukti yang
menunjukkan bahwa ada Loji-Loji Mason yang berdiri di Skotlandia sejak awal abad
ke-16[10] (contohnya Loji Kilwinning,
Skotlandia, memiliki catatan sejak akhir abad ke-16, dan disebutkan dalam
Statuta Schaw Kedua
(1599) yang merinci bahwa "ye warden of ye lug of Kilwynning [...] tak
tryall of ye airt of memorie and science yrof,
of everie fellowe of craft and everie prenteiss according to ayr of yr
vocations").[11] Ada sejumlah
rujukan jelas mengenai keberadaan Loji-Loji di Inggris pada pertengahan
abad ke-17.[12]
Loji Besar
pertama, yaitu Loji Besar Inggris (bahasa Inggris: Grand Lodge of
England atau
GLE), didirikan pada 24 Juni 1717, ketika empat Loji yang sudah lebih dulu
berdiri di London berkumpul
pada acara makan malam bersama. Loji ini degan cepat berkembang menjadi badan
regulator, dan banyak Loji Inggris bergabung ke dalamnya. Akan tetapi, beberapa
Loji tidak menyukai beberapa modernisasi yang lakukan oleh GLE, misalnya
pembuatan Derajat Ketiga. Akhirnya Loji-Loji itu membentuk sebuah Loji Besar
tandingan pada 17 Juli 1751, yang mereka sebut "Loji Besar Antient Inggris."
Dua Loji Besar ini saling bersaing demi supremasi – dikenal sebagai
"Modern" (GLE) melawan "Antient" (atau
"Kuno") – hingga akhirnya mereka bersatu pada 25 November 1813
dan membentuk Loji Besar Bersatu Inggris (bahasa Inggris: United Grand Lodge
of England atau
UGLE).[13]
Loji Besar
Irlandia dan Loji Besar Skotlandia didirikan pada tahun 1725 dan 1736.
Freemasonry kemudian menyebar ke daerah koloni Britania diAmerika Utara pada tahun 1730-an –
dengan "Antient" dan "Modern" (selain juga Loji Besar
Irlandia dan Skotlandia) mendirikan sejumlah Loji bawahan atau Loji
"saudara", serta mendirikan Loji-Loji Besar Daerah. Loji pertama
Amerika berdiri di Philladelphia di bawah binaan
dari Masonic Grand Lodge England dengan Benjamin Franklin sebagai master
yang pertama.[14][15] Seusai Revolusi Amerika,
banyak Loji Besar AS yang berdiri di tiap negara bagian. Beberapa gagasan
dikemukakan untuk mendirikan "Loji Besar Amerika Serikat", dengan George Washington (yang merupakan
anggota Loji Virginia) sebagai Master Besar pertama, namun ide ini hanya muncul
sebentar. Berbagai Loji Besar di negara-negara bagian tidak bersedia mengurangi
otoritas mereka dengan menyepakati lembaga semacam itu.[16]
Meskipun tidak ada
perbedaan besar dalam Freemansory yang dilaksanakan oleh Loji-Loji yang
dibawahi oleh Antient maupun Modern, sisa-sisa pembagian ini masih dapat
dilihat dalam nama dari sebagian besar Loji, F.& A.M. merupakan Free and Accepted
Masons ("Mason
Bebas dan Diterima") dan A.F.& A.M. adalah Antient Free and
Accepted Masons ("Mason
Antient yang Bebas dan Diterima").
Yurisdiksi tertua
di benua Eropa, yaitu Grand Orient de France (GOdF), didirikan
pada tahun 1733.[17] Akan tetapi,
sebagian besar yurisdiksi berbahasa Inggris menghentikan hubungan resmi dengan
GOdF sekitar tahun 1877, ketika (menyusul Kongres Lausanne 1875)
GOdF menghapuskan syarat bahwa anggotanya harus mempercayai tuhan atau dewa.
Saat ini Grande Loge Nationale Française (GLNF)[18] adalah
satu-satunya Loji BesarPrancis yang memiliki
hubungan baik reguler dengan UGLE dan banyak yurisdiksi sesuainya di seluruh
dunia.
Karena sejarahnya
itu, Freemansory seringkali disebut memiliki dua cabang yang saling tidak
memiliki hubungan baik reguler:
·
UGLE dan tradisi yurisdiksi
yang sesuai (sebagian besar disebut Loji Besar) dalam hubungan baik, dan
·
GOdF, tradisi yurisdiksi Eropa
Daratan (seringkali disebut Orient Besar) dalam hubungan baik.
Di kebanyakan
negara Latin, Freemansory Kontinental bergaya GOdF lebih
menonjol,[rujukan?] meskipun di
sebagian besar negara Latin ini ada juga Loji Besar yang memiki hubungan baik
reguler dengan
UGLE dan komunitas Loji Besar di seluruh dunia yang sama-sama memiliki
"hubungan persaudaraan" reguler dengan UGLE. Sedangkan yang lainnya,
dilihat dari sebagian besar Freemansory, cenderung lebih mengikuti gaya UGLE,
meskipun tetap ada sejumlah perbedaan kecil.
Loji-Loji Besar
dan Orient-orient Besar merupakan lembaga independen dan mandiri yang mengelola
kemasonan di negara, daerah, atau wilayah yang bersangkutan (disebut yurisdiksi).[19] Tidak ada bukti
mengenai keberadaan satu lembaga tunggal yang menaungi Freemasonry di seluruh
dunia; hubungan antar yuridiksi yang berbeda dilakukan hanya berdasarkan
pengakuan bersama.[20]
Regularitas adalah mekanisme
konstitusional dimana Loji Besar atau Orient Besar saling memberikan pengakuan
bersama satu sama lain. Pengakuan ini memungkinkan hubungan formal pada tingkat
Loji Besar, dan memberi kesempatan kepada para anggota Freemasonry untuk
menghadiri rapat Loji di yurisdiksi lain yang telah diakui. Sebaliknya,
regularitas melarang hubungan dengan Loji yang bukan Loji reguler. Sebuah Loji Besar
Mason biasanya memiliki daftar berisi yurisdiksi dan Loji lain yang telah
mereka akui dan dengan demikian mereka anggap sebagai Loji reguler.[21]
Loji Besar dan
Orient Besar yang saling memberikan pengakuan dan mengizinkan intervisitasi
dikatakan berada dalam hubungan persahabatan. Sejauh yang diperhatikan oleh
UGLE, regularitas didasarkan pada kepatuhan terhadap sejumlah prinsip dasar
("Tanda"), yang ditetapkan dalam Konstitusi UGLE dan Kontitusi dari
Loji-Loji Besar yang dengannya mereka memiliki hubungan persahabatan. Bahkan
dalam definisi ini ada beberapa variasi mengenai jumlah dan isi Tanda pada
masing-masing yurisdiksi. Sementara kelompok Mason lainnya dikelola secara
berbeda.[22]
Masing-masing dari
dua cabang utama Freemasonry menganggap Loji-Loji yang berada di bawah cabang
yang bersangkutan sebagai "reguler" sedangkan Loji yang ada di cabang
lainnya sebagai "tak reguler." Akan tetapi, cabang UGLE sangat besar
sehingga banyak Loji Besar dan Orient Besar yang memiliki hubungan persahabatan
dengan UGLE biasanya secara umum dianggap sebagai kemasonan "reguler"
(atau "Aliran Utama"), sedangkan Loji Besar dan Orient Besar yang
memiliki hubungan persahabatan dengan GOdF biasanya dianggap sebagai kemasonan
"liberal" atau "tak reguler". Isu ini diperparah oleh fakta
bahwa penggunaan "Loji" versus "Orient" saja tidak langsung
dapat dijadikan petunjuk ke cabang manakah Loji atau Orient tersebut masuk, dan
demikian tidak dapat dijadikan indikator regularitas. Istilah
"regularitas" juga secara lebih luas digunakan untuk menyebur
berbagai lembaga yang didirikan secara terpisah dan menganggap diri mereka
sebagai "Mason" namun tidak diakui oleh kedua cabang utama Mason.
Loji (kadang
disebut juga Loji
Pribadi atau Loji Konstituen dalam konstitusi
Mason) adalah unit organisasi dasar Freemasonry. Setiap Loji baru harus
memiliki Surat Izin atau Piagam yang dikeluarkan oleh sebuah Loji Besar, yang
memberinya izin untuk berjalan dan menyelenggarakan rapat. Para anggota Mason
yang berkumpul sebagai sebuah Loji tanpa memperlihatkan dokumen ini (misalnya,
karena sedang dalam kamp tawanan perang) dianggap sebagai Loji"
gelap" atau "tak reguler", terkecuali bagi sedikit Loji-Loji
"abadi" yang didirikan sebelum pembentukan Loji-Loji Besar.
Sebuah Loji harus
menggelar rapat di tempat yang telah ditetapkan dan pada waktu yang
dipublikasikan sebelumnya. Mereka akan memilih, menginisiasi, dan mempromosikan
anggota dan petugasnya; Loji itu akan membangun dan mengelola harta dan asetnya,
termasuk waktu dan catatan; dan Loji yang bersangkutan juga dapat memiliki,
menduduki, atau berbagi propertinya. Seperti organisasi lainnya, Loji
dapatmemiliki bisnis formal untuk mengelola pertemuan dan acara, rapat umum
tahunan serta komite, dana amal, korespondensi dan laporan,
keanggotaan dan langganan, rekening dan pajak, acara khusus dan katering, dan
sebagainya. Jumlah kegiatan adalah tergantung pada masing-masing Loji, dan di
bawah konstitusi serta berbagai bentuk prosedur yang sama, Loji-Loji dapat
mengembangkan tradisi yang berbeda-beda.
Seseorang hanya
dapat diinisiasi, atau dijadikan sebagai seorang Mason, di dalam sebuah Loji.
Orang dapat menjadi anggota tetap dalam sebuah Loji seumur hidupnya. Seorang
Mason Master dapat mengunjungi Loji manapun yang memiliki hubungan persahabatan
dengannya, dan sebuah Loji dapat memberikan sambutan yang ramah kepadanya serta
mengadakan rapat formal dengannya. Pengunjung harus terlebih dahulu memeriksa
regularitas Loji tersebut dan dapat memastikan bahwa Loji tesebut sesuai dengan
tujuannya; namun dia dapat ditolak untuk masuk jika ada kemungkinan bahwa dia
akan menganggu keharmonisan Loji. Jika dia mau mengunjungi Loji yang sama
berulang kali, dia mungkin saja diharapkan untuk bergabung dan membayar biaya
langganan.
Plakat
ini memperingati kunjungan persaudaraan 'formal' oleh NIRMAS, asosiasi Mason
untuk anggota Angkatan Laut Australia,
yang pada awalnya bermula di Basis Pelatihan Magang,HMAS Nirimba, yang darinya nama kelompok ini
berasal. Plakat ini didesain berdasarkan lencana kapal untuk Angkatan
Laut. Kunjungannya adalah kepada Loji Gundagai United,
No.25.
Sebagian besar
Loji berisi para Freemason yang tinggal atau bekerja di kota atau daerah di
dekat Loji yang bersangkutan. Loji lainnya diikuti oleh para Mason yang
memiliki kesamaan minat, pekerjaan atau latar
belakang. Loji semacam ini kadang mensyaratkan adanya kesamaan sekolah, universitas,unit militer, penunjukkan atau derajat Mason,
seni, pekerjaan dan hobi. Di beberapa Loji, pendirian dan namanya
mungkin hanya tinggal sejarah, karena seiring waktu, keanggotaan berkembang
lebih luas dariapda yang diharapkan oleh para "pendirinya"; dalam beberapa
Loji lainnya, keanggotaan tetap eksklusif.
Ada pula Loji
spesialis Riset, yang anggotanya adalah para Master Mason, dengan ketertarikan
pada Riset Mason (mengenai sejarah, filsafat, dll.).
Loji Riset sepenuhnya terjamin, namun biasanya tidak menginisiasi anggota baru.
Loji Instruksi di UGLE dapat dijamin oleh Loji biasa manapun untuk dapat
mempelajari dan berlatih Ritual Mason.
Para Freemason
berkumpul sebagai sebagai Loji, bukan di dalam' Loji, kata
"Loji" lebih bermakna orang-orang yang berkumpul, bukan tempat
berkumpul. Akan tetapi, dalam penggunaan sehari-hari, premis Mason sering
disebut "Loji". Bangunan Mason kadangkala disebut "Kuil"
("Filsafat dan Art)"). Di banyak negara, digunakan istilah Pusat atau Gedung Mason dan bukannya Kuil.
Ini untuk menghindari prasangka dan kecurigaan. Beberapa Loji berbeda, selain
juga kelompok Mason dan non-Mason lainnya, sering menggunakan premis yang sama
pada waktu yang berbeda.
Menurut tradisi
Mason, mason batu Eropa Abad Pertengahan sering berkumpul, makan bersama, dan
tinggal selepas jam kerja di sebuah Loji di sisi selatan sebuah situs bangunan,
dimana matahari menghangatkan batunya pada siang hari. Bagian Lembaga Pesta sosial (atau Lembaga Sosial)[23] dari pertemuan ini
dengan demikian sering disebut Selatan.[24] Loji-Loji awal
berkimpul di kedai atau
tempat umum tetap lainnya dengan ruangan khusus.
Setiap Loji Mason
memilih pengurus tertentu untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dalam kerja
Loji. Master Terhormat (pada dasarnya Presiden Loji) selalu menjadi pengurus
terpilih. Sebagian besar yurisdiksi juga memilih Petugas Senior dan Junior
(Wakil Presiden), Sekretaris dan Bendahara. Semua Loji memiliki Tyler, atau
Tiler, (yang menjaga pintu ruangan Loji ketika sedang ada sesi di Loji yang
bersangkutan), terkadang dipilih oleh Master. Selain pengurus yang dipilih,
Loji juga meiliki banyak pengurus yang ditunjuk – misalnya Diakon,
Penatalaya, dan Chaplain (ditunjuk untuk memimpin doa di konvokasi rapat atau
kegiatan – seringkali, tapi tak harus, merupakan seorang rohaniwan).
Jabatan khusus dan tugas mereka berbeda-beda pada tiap yurisdiksi.
Banyak jabatan
direplikasi pada tingkat Loji Daerah dan Loji Besar dengan tambahan 'Tinggi'
pada jabatannya, misalnya setiap Loji memiliki 'Petugas Junior', maka Loji
Besar memiliki 'Petugas Junior Tinggi' (atau terkadang 'Petugas Tinggi
Junior'). Selain itu, ada sejumlah jabatan yang hanya terdapat pada tingkat
Loji Besar.[25]
Pada dasarnya
Freemasonry lebih mengedepankan masalah-masalah kemanusiaan atau humanisme sekuler. Dalam kelompok persaudaraan
tersebut, manusia akan dilihat sebagai mahluk individu dan pemikirannya menjadi
titik sentral pandangan. Pekerjaan dan spirit kerja dalam Freemasonry ditujukan
pada menemukan bagaimana harapan-harapan utama manusia dalam menempuh kehidupan
ini. Dalam upaya kebersatuan anggota sebagai ikatan persaudaraan, adalah dengan
cara melihat segi positif pemikiran setiap individu, dan meninggalkan segi
negatifnya. Berkumpul dalam Loji adalah merupakan tradisi sejak awal dimana
para anggota akan saling bertukar pikiran, dan yang lebih penting adalah tetap
membina ikatan persaudaraan ataubrotherhood. Masing-masing anggota harus
mampu bekerja untuk diri sendiri
agar menjadi manusia yang lebih baik, berguna, berdasarkan ikatan persaudaraan,
serta membangun kebebasan berpikir dalam kehidupannya di tengah masyarakat.
Secara ideal dapat dikatakan bahwa: membangun
sebuah kuil kemanusiaan.[3]
Dalam praktiknya,
Freemasonry tidak menyajikan suatu doktrin maupun dogma, dan juga tidak
memunyai program yang kaku. Bagaimana peraturan kebebasan berpikir yang
dikembangkan oleh setiap anggota komunitas adalah secara sadar atau tidak
apabila pemikiran seorang anggota itu dapat diterima secara umum oleh anggota
komunitas. Kebenaran spirit dalam filosofi yang dikembangkan Freemasonry akan
terus berkembang sebagai wujud dari bagaimana cara pandang melihat kebenaran
yang dipercayai, bagaimana kekuatan sistem nilai, norma, adat dan tradisi yang
ada dalam masyarakat, serta adanya kompromi penerimaan sesuatu pandangan atau pemikiran
yang baru.[26]
Freemasonry pada
dasarnya menghormati semua agama dan kepercayaan yang dianut oleh anggotanya.
Freemasonry sebagai organisasi persaudaraan tidak terlibat pada suatu agama dan
kepercayaan yang dianut para anggotanya. Dengan demikian setiap anggota juga
perlu menghormati kebebasan setiap individu dalam menentukan pilihan agama dan
kepercayaannya masing-masing. Sekalipun demikian Freemasonry memercayai bahwa Tuhan adalah
kreator dari alam raya. Secara prinsip Freemasonry memunyai tiga pilar filosofi yang harus selalu
dipegang yaitu: rasionalitas, ketuhanan, dan etika.[9]
Pada dasarnya
Freemasonry mengajarkan sebuah filosofi baru dalam
kehidupan ini. Filosofi baru tersebut yaitu sekularisme yang artinya
memisahkan berbagai sektor kehidupan dengan agama yaitu pada sektor-sektor
pendidikan, hukum, politik, ekonomi, kesehatan, dan ilmiah. Dalam hal ini agama
menjadi kebutuhan individu, dan mengurangi fungsi agama dalam kehidupan sosial.
Dengan demikian sekularisasi dalam Freemasonry adalah sebuah proses dimana
semua yang mengatur segi kehidupan sosial berupa sistem nilai, norma, dan
ide-ide, landasannya adalah empirik, rasional, dan pragmatik. Filosofi baru
inilah yang kemudian dalam perjalanan kehidupan Freemasonry telah menarik
begitu banyak pertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada.[6]
Sekalipun
Freemasonry tidak ada sangkut pautnya dengan peperangan, ataupun perkembangan
politik suatu negara, namun dalam praktiknya nilai-nilai yang diajarkan oleh
Freemasonry telah memberikan sumbangan yang besar dalam setiap individu
Freemasonry dalam membangun masyarakat yang diidamkan yaitu bebas dari tirani dan
dogma.[9]
Hingga kini
Freemasonry tetap menjaga tradisi ritual, yang merupakan simbol bahwa setiap
anggota adalah pekerja bangunan (maçon) yang dapat disimbolkan sebagai
batu bata yang harus disusun menjadi sebuah bangunan kuil. Bagunan kuil
Freemasonry merupakan simbol dari sebuah masyarakat yang besar. Dalam menerima
anggota baru dari sebuah Loji atau rumah
Freemason, maka ritual ini akan diperkenalkan kepada setiap anggota baru
tersebut. Ia kemudian memunyai kewajiban untuk juga berfungsi sebagai pekerja
membangun kuil secara bersama-sama dengan anggota yang lain. Freemasonry
meletakkan visi bahwa bekerja membangun kuil adalah sebuah seni yang tinggi
agar nampak indah baik di bagian luar, di bagian dalam maupun di bagian pusat
bangunan . Sebagai anggota suatu Loji, komunitas Freemasonry memunyai hierarki
tiga tingkatan dari yang terrendah hingga yang tertinggi yaitu murid, pekerja,
dan master. Setiap master memunyai tugas untuk membimbing murid-muridnya dan
membantu para pekerja agar dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Para
Master memunyai hierarki dengan tingkatan yang tertinggi adalah tingkat 33 yang
merupakan Grand Master untuk suatu negara.[3][4]
Simbol kuil yang
digunakan oleh Freemasonry adalah Bait Salomo sebagai simbolik
kerja manusia dalam membangun kehidupan masyarakat yang majemuk yang
permasalahannya tak pernah selesai. Pengambilan Bait Salomo ini
sebab Bait Salomo di Yerusalem selalu menjadi
polemik antar agama dengan sengketa yang tak pernah selesai – di atas pondasi
yang ada ingin selalu dibongkar oleh kelompok agama yang menang mendudukinya
dan dibangun kembali sebagai kuil agama yang lain.[4] Diduga, Bait
Salomo berada di bawah Masjid Al-Aqsa yang merupakan
masjid besar kedua setelah Masjid Al-Haram di Mekkah.[27][28] Namun penggunaan
Bait Salomo sebagai simbol kerja Freemasonry dalam masyarakat majemuk telah
diartikan oleh kelompok anti Freemasonry bahwa Freemasonry identik dengan Yahudi dan Zionisme.[rujukan?]
Freemasonry adalah
organisasi yang tertutup dan memegang rahasia apa yang tengah dibicarakan di
dalamnya. Berbagai upacara ritual yang dilaksanakan hanya boleh dilihat oleh
anggota komunitas Freemason. Perilaku atau peraturan seperti ini sudah
berlangsung beratusan tahun. Awalnya adalah demi perlindungan para anggota
Freemasonry itu sendiri dari tekanan pihak yang bertentangan dengan prinsip
berkebebasan berpikir dan anti dogma di tiga ratus tahun lalu di Inggris,
dimana agama Katolik masih kuat
memegang kendali hukum. Namun dengan tidak terbukanya kelompok Freemasonry ini
telah membawa pergunjingan di luar yang dilakukan oleh berbagai kelompok yang
berseberangan prinsip.[3][4] Karena begitu
banyak pergunjingan dan spekulasi, baik dari kelompok agama maupun politik
garis keras yang semakin banyak muncul di media massa, maka akhir-akhir ini
Freemasonry mulai membuka diri, kecuali berbagai ritual yang dilaksanakan di
dalam kelompok. Keterbukaan ini dilakukan guna membantah berbagai pergunjingan
dan spekulasi tersebut .[3][4]
George Washington,
presiden pertama Amerika Serikat.
Anggota
Freemasonry yang umumnya dari kalangan intelektual dan tokoh-tokoh politik
akhirnya juga menjadikan negara-negara yang dipimpin para Freemasonry menjadi
negara sekuler. Contoh yang paling jelas adalah Amerika Serikat.
Saat adanya perang saudara di Amerika antara Utara danSelatan, banyak kalangan tinggi militer dan politik
yang menjadi anggota Freemason. Presiden pertama Amerika sebagai sebuah negara
republik yaituGeorge
Washington adalah
juga anggota Freemason. Amerika kemudian menjadi negara sekuler sebagaimana
negara-negara di Eropa setelah revolusi Perancis.[4]
Pembesar dan orang
terkenal Freemasonry tercatat 14 orang Presiden Amerika antara lain George
Washington, Gerald Ford, James Monroe, Franklin Delano Roosevelt, Theodore
Roosevelt, dan Harry Truman. Dari
Inggris tercatat antara lain Raja Edward VII, Raja Edward VIII, Raja George VI, danWinston Churchil .[29] Musikus terkenal
antara lain Mozart dan Beethoven, serta
ahli politik terkenal antara lain Montesquieu.[30] Nama-nama dariIndonesia antara lain
Pangeran Aryo Suryodilogo, Raden Saleh, Abdul Rachman (dari Kesultanan
Pontianak), Paku Alam V, Paku Alam VI, Paku Alam VII,
Pangeran Adipati Ario Notokoesoemo, dan Hamengku
Buwono VIII.[31]
Sepanjang sejarah
selama 250 tahun, organisasi persaudaraan sekuler ini memunyai pengalaman
konflik dengan baik kelompok agama maupun aliran politik garis keras seperti fasisme dan komunisme. Dalam
kehidupan politik garis keras fasisme yaitu pada saat kekuasaan Hitler, Grand Master LojiJerman mati
dibunuh oleh Hitler dan anggota Loji ini telah dimasukkan ke kamp-kamp
konsentrasi.[3] Sampai dua ratus
tahun lalu, Katolik Roma memberlakukan hukuman mati bagi orang-orang Katolik
yang masuk menjadi anggota Loji Freemason.[4] Berkuasanya
politik komunisme di Indonesia juga telah melarang dan menutup organisasi
Freemasonry di Indonesia.[6]
·
Freemansory mengajarkan agama
pagan dan melakukan ritual berasal dari agama-agama pagan. Pada kenyataannya, Freemasonry
melakukan ritualnya bukanlah sebagai ritual keagamaan, melainkan sebagai ritual
kehidupan sekuler.[32] Selain itu, ritual
yang dilakukan oleh Freemasonry sebetulnya hanya sebuah sandiwara. [32]
·
Freemansory menerapkan mistisisme Yahudi (Kabbalah) dan
memiliki simbol berupa pentagram. Pada kenyataannya, Freemasonry tidak
mempunyai hubungan dengan Kabbalah, dan simbol Freemasonry bukanlah pentagram.[32]
·
Freemasonry memunyai wahyu.
Padahal, sekalipun Freemasonry tidak menyangkal adanya wahyu dari Tuhan, namun
Freemasonry bukanlah sebuah agama, sehingga Freemasonry sebenarnya tidak
memunyai wahyu. [33]
·
Freemasonry melakukan praktik spiritisme, okultisme, medium, tarot, dan astrologi.
Freemasonry memang banyak diinspirasi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
seperti astronomi dan aljabar, sehingga Freemasonry menyukai angka-angka dan
pengetahuan tentang alam raya. Namun Freemasonry adalah sebuah organisasi
sekuler yang lebih banyak memperhatikan rasionalitas, bukti empirik, dan
pragmatik. Sehingga Freemasonry tidak memunyai hubungan dengan spiritisme,
okultisme (perdukunan) maupun medium dan peramalan. [32]
·
Freemasonry tergabung dalam
sebuah kelompok Illuminati Bavaria. Pada
kenyataannya, hingga kini tidak pernah tercatat ada tokoh-tokoh maupun kelompok
yang secara nyata berkaitan dengan kelompok Illuminati Bavaria. [32]
·
Freemasonry bertentangan
dengan agama Kristen. Sudah banyak larangan yang dikeluarkan oleh pihak gereja
agar menjauhi kelompok Freemason, karena pihak gereja melihat ajaran
Freemasonry tidak sesuai dengan ajaran agama. Sebegitu jauh, kelompok
Freemasonry memang bukan ajaran agama. Freemasonry mengajarkan berkebebasan
berpikir dan anti dogma. [32]
·
Freemasonry mengajarkan ateisme. Pada
kenyataannya, Freemasonry tidak memiliki hubungannya dengan ateisme karena
Freemasonry tidak memunyai kaitan dengan sistem kepercayaan dan agama.
Freemasonry adalah organisasi sekuler yang mengajarkan tentang humanisme
sekuler. Fremason sendiri menghargai anggotanya yang memunyai kepercayaan agama
apapun, dan dalam filosofinya menghormati Tuhan sebagai sang pencipta.[33]
·
Freemasonry menghancurkan gereja.
Pada kenyataannya, Freemasonry membantah bahwa tidak pernah ada deklarasi bahwa
Freemasonry memunyai tujuan untuk menghancurkan gereja.[33]
·
Freemasonry memunyai buku suci
yaitu Moral dan Dogma buatan Albert Pike (seorang Master Freemasonry Amerika
yang sangat terkenal) yang menyebutkan bahwa Lucifer adalah Tuhan
Freemasonry. Pada kenyataanya, di dalam buku tersebut tidak pernah disebutkan
bahwa Lucifer adalah Tuhan dari Freemason. Prasangka ini sendiri muncul akibat
kesalah pengutipan oleh Leo Taxil.[33]
·
Freemasonry adalah sekte Gerakan
Zaman Baru. Gerakan Zaman Baru adalah gerakan spiritual yang
mempercayai bahwa Tuhan berada di dalam diri setiap manusia. Karena pada dasarnya
kelompok Freemasonry bukanlah organisasi penganut agama Kristen, sekalipun
tidak pernah menyatakan bahwa organisasi ini menentang gereja, namun diartikan
oleh anti Freemasonry bahwa organisasi ini merupakan organisasi gereja dunia
dimana anggotanya bersatu dengan Kristus. [33]
Menurut Harun Yahya,
Freemasonry adalah kelompok Yahudi yang
menjalankan perintah rahasia dari Ordo Bait Allah[27][34] serta dari
kelompok Zionis internasional.[7][35] Tuduhan lainnya adalah
bahwa Freemasonry memunyai agenda tersembunyi (salah satunya untuk
menghancurkan Islam), melakukan kontrol terhadap pejabat-pejabat Arab dalam
masalah Palestina,
menggunakan nama-nama lain (seperti Rotery and Lion Club) sebagai kamuflase,
serta melakukan kegiatan mafia dan korupsi. Selain itu,
Harun Yahya juga menuding bahwa Freemasonry menggunakan prinsip dan menjalankan
upacara Kabbalah serta melakukan
kegiatan sihir, dan melaksanakan serta menyebarkan ajaran Yudaisme, ateisme, paganisme, komunisme, dannazisme.[35]
·
Konspirasi pembunuhan John F. Kennedy. Ada
spekulasi bahwa JF Kennedy dibunuh oleh komplotan Freemasonry karena banyak
orang di sekitar JF Kennedy adalah anggota organisasi Freemason. Namun teori konspirasi ini tidak pernah
terbukti.[36]
·
Konspirasi dengan Yahudi dan
Zionis merupakan tudingan yang sangat terkenal dan sudah berlangsung beratusan
tahun. Tudingan konspirasi dengan Yahudi dan Zionis ini berasal dari sebuah
buku yang sangat terkenal, Protokol Para Tetua Sion. Namun sebetulnya buku ini
ditulis oleh seorang Rusia Sergei Alexandrovich Nilus (1862-1930) dan
isinya plagiat serta palsu yang berasal dari berbagai tudingan terhadap
Freemasonry dan anti semit yang sudah tersebar di belahan Eropa sebelumnya.
Sekalipun demikian buku ini menjadi seolah-olah buku dokumen bagi mereka yang
anti semit maupun yang anti Freemason.[37]
3.
^ a b c d e f g Akkerman,WJM (1989): Vrijmetzelaarij een
levenshouding, AO – actuele Onderwerpen Stichting IVIO, Lelystad.
4.
^ a b c d e f g h i Baigent,M & Leigh R (1989): The Temple
and The Lodge, Jonathan Cape Ltd. London.
5.
^ Halleran, MA (2000): The Better Angle of Our
Nature – Freemasonry in the civil war, University of Alabama Press, Tuscaloosa
– Alabama.
6.
^ a b c Heydanus, R (2006): Verschuivingen in het
maçonnieke landschap 1950 -2005, dalam Vrijmetselarij vandaag en morgen,
Stichting de Vrijmetselaar
7.
^ a b Layiktez, C (2008): Freemasonry in the
Islamic world, The Masonic Magazine Grand Lodge of Turkey, diunduh 19-3-2011 http://www.freemasons-freemasonry.com/layiktez1.html#_ftnref5
10.
^ Stevenson, David (November 1988). The
Origins of Freemasonry: Scotland's Century 1590-1710. Cambridge: Cambridge
University Press. ISBN 978-0-521-35326-7. OCLC 17546610.
12.
^ Coil, Henry Wilson (1961). Coil's
Masonic Encyclopedia (Revised and Updated by Allen E. Roberts, 1995).
Ed. William M. Brown, William L. Cummings, Harold Van Buren Voorhes. Richmond,
Va: Macoy Pub. & Masonic Supply Co..
13.
^ S.
Brent Morris (2006). The Complete Idiot's Guide to
Freemasonry. Alpha/Penguin Books. hlm. 27. ISBN 1-59257-490-4.
14.
^ Van Horne, John C. "The History and
Collections of the Library Company of Philadelphia,"The Magazine
Antiques, v. 170. no. 2: 58–65 (1971).
15.
^ Lemay, J. A. Leo. "Franklin, Benjamin
(1706–1790)," Oxford Dictionary of National Biography.
ed. H. C. G. Matthew and Brian Harrison (Oxford: OUP, 2004).
16.
^ Bullock, Steven C. (1996). Revolutionary
brotherhood: Freemasonry and the transformation of the American social order,
1730-1840. Chapel Hill: University of North Carolina Press. ISBN978-0-8078-4750-3. OCLC 33334015.
17.
^ Achille Godefroy Jouaust, Histoire du
Grand Orient de France (Rennes and Paris, 1865). Available from Google
Books [1]
18.
^ "GLNF: Grande Loge Nationale Francaise" (dalam
bahasa French). Grande Loge Nationale Francaise (GLNF). Diakses pada 6 Februari
2006.
19.
^ "Constitution". Grand Lodge of North
Carolina. 28 Februari 2007. Diarsipkan dari yang asli pada 22 Februari 2007. Diakses
pada 9 April 2007. See Preamble.
20.
^ "Form letter to request mutual recognition".
Grand Lodge FAAM (Free And Accepted Masons) of Washington, D.C. (the District
of Columbia), Committee on Masonic Recognition. Diakses pada 9 April 2007. Example
letter to request recognition.
21.
^ Campbell, Donald G.. "The
Master Mason; Irregular and Clandestine Lodges" (excerpt).Handbook
for Candidate's Coaches. Grand Lodge F.&A.M. of California. Diakses
pada 8 Mei 2007. "The solution of the problem [of irregular Masonry] lies
in the publication furnished every California lodge. Entitled "List of
Regular Lodges Masonic," it is issued by the Grand Lodge of California to
its constituent lodges, with the admonition that this book is to be kept in
each lodge for reference in receiving visitors and on applications for
affiliation. There may well be an old copy which you can use, for it is
re-issued every year."
22.
^ "Report From The United Grand Lodge of England:
Prince Hall Masonry and the Prince Hall Grand Lodge of Massachusetts" (Annex
A: Regularity). Joseph A. Walkes Jr. Commission on Bogus Masonic Practices,
Phylaxis Society. 3 Oktober 2006. Diarsipkan dari yang asli pada 8 Oktober 2007. Diakses
pada 7 April 2007.
23.
^ Bourne, W.J. (1997). "The Festive Board" (abridged
portion). Godolphin Lodge No. 7790. Diarsipkan dari yang asli pada 6 Mei 2006. Diakses pada 9
April 2007.
24.
^ Mackey,
Albert Gallatin (2004). "South". Lexicon of
Freemasonry. New York: Barnes & Noble. hlm. 445. ISBN 0-7607-6003-9. OCLC 58654158.
"...but when [the sun] reaches the south, the hour is high twelve, and we
are summoned to refreshment."
26.
^ Broeckx, J.L (1961): Op zoek naar de
spirituele grondslagen van vrijmetselarij, Maçonnieke Levensbeschouwing,
Uitgeversmaatschappij C.A.J van Dishoeck, Bussum.
27.
^ a b The History Channel, Decoding
the Past: The Templar Code, 7 November 2005, dokumenter ditulis oleh Marcy
Marzuni.
29.
^ Grand Lodge of Louisiana: The Famous Mason,
diunduh 19-3-2011. http://www.la-mason.com/famous.htm
30.
^ Grand Lodge of British Columbia and
Yukon : A famous Freemasons, diunduh 9-3-2011,http://www.freemasonry.bcy.ca/textfiles/famous.html
31.
^ Stevens, Th (1994): Vrijmetselarij en
samenleving in Nederlands-Indië en Indonesië 1764-1962, Uitgeverij Verloren,
Hilversum
32.
^ a b c d e f De Hoyos, A & Morris, SB (2004):
Freemasonry in context. History- Ritual-Controvesy, Lexington Books, Maryland –
USA.
33.
^ a b c d e Grand Lodge of British Columbia and
Yukon : The BC Catholic false witnes, diunduh 19-3-2011, http://www.freemasonry.bcy.ca/anti-masonry/bc_catholic.html
34.
^ Grand Lodge of British Columbia and
Yukon : Notes on the Knight Templars, diunduh 19-3-2011 http://www.Freemasonry .bcy.ca/anti-masonry/templars.html#myth.
35.
^ a b Harun Yahya ( ): Global Freemasonry , The
Masonic Philosophy,Unveiled and Refuted, Global Publishing, diunduh 19 – 3 -
2011. http://www.harunyahya.com/globalFreemasonry_introduction.php
36.
^ Grand Lodge of British Columbia and
Yukon : Did Freemasonry kill John F Kennedy? diunduh 19-3-2011 http://www.freemasonry.bcy.ca/anti-masonry/anti-masonry07.html#kennedy
37.
^ Grand Lodge of British Columba and Yukon:
History of the Protocols of the Learned Elders of Zion, diunduh 19-3-2011 http://www.freemasonry.bcy.ca/texts/protocols.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar