3. Bahwa kami menyembah satu Allah dalam tritunggal, dan tritunggal dalam kesatuan.
4.Tidak ada kekacauan / percampuran pribadi-pribadi ataupun pemisahan zat.
5. Karena pribadi dari Bapa adalah satu, dari Anak adalah pribadi yang lain, dan dari Roh Kudus adalah pribadi yang lain.
6. Tetapi dari Bapa, dari Anak, dan dari Roh Kudus ada satu keilahian, kemuliaan yang sama / setara dan keagungan / kuasa yang berdaulat yang sama kekalnya.
7. Apa adanya Bapa itu, demikian juga dengan Anak, dan juga Roh Kudus.
8. Bapa tidak diciptakan, Anak tidak diciptakan, Roh Kudus tidak diciptakan.
9. Bapa itu maha besar, Anak itu maha besar, Roh Kudus itu maha besar.
10. Bapa itu kekal, Anak itu kekal, Roh Kudus itu kekal.
11. Tetapi tidak ada tiga yang kekal, tetapi satu yang kekal.
12. Demikian juga tidak ada tiga (makhluk) yang tidak dicipta, juga tidak tiga yang maha besar, tetapi satu yang tidak dicipta, dan satu yang maha besar.
13. Dengan cara yang sama Bapa adalah maha kuasa, Anak adalah maha kuasa, Roh Kudus adalah maha kuasa.
14. Tetapi tidak ada tiga yang maha kuasa, tetapi satu yang maha kuasa.
15. Demikian juga Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah.
16. Tetapi tidak ada tiga Allah, tetapi satu Allah.
17. Demikian pula Bapa adalah Tuhan, Anak adalah Tuhan, dan Roh Kudus adalah Tuhan.
18. Tetapi tidak ada tiga Tuhan, tetapi satu Tuhan.
20. Bapa tidak dibuat dari apapun, tidak diciptakan, tidak diperanakkan.
21. Anak itu dari Bapa saja, tidak dibuat, tidak dicipta, tetapi diperanakkan.
22. Roh Kudus itu dari Bapa dan Anak, tidak dibuat, tidak dicipta, tidak diperanakkan, tetapi keluar.
23. Karena itu ada satu Bapa, bukan tiga bapa, satu Anak, bukan tiga anak, satu Roh Kudus, bukan tiga Roh Kudus.
24. Dan dalam tritunggal ini tidak ada yang pertama atau terakhir, tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil.
25. Tetapi ketiga pribadi yang sama-sama kekal dan setara di antara mereka sendiri; sehingga mereka semua secara keseluruhan, seperti dikatakan di atas, baik kesatuan dalam tritunggal, maupun tritunggal dalam kesatuan, harus disembah.
26. Karena itu, ia yang ingin diselamatkan harus berpikir demikian tentang tritunggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar