Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
|
Kenetralan sebagian atau keseluruhan
artikel ini dipertentangkan.
Silakan melihat pembicaraan di halaman diskusi artikel ini. |
Saksi-Saksi Yehuwa adalah suatu denominasi Kristen, milenarian, restorasionis yang dahulu
bernama Siswa-Siswa
Alkitab hingga
pada tahun 1931. Agama ini diorganisasi secara internasional, lebih dikenal di
dunia Barat sebagai Jehovah's
Witnesses atau Jehovas Zeugen,
yang mencoba mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan abad pertama yang
dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa sendiri bukanlah
suatu sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari gereja atau kelompok
besar manapun.[1] Wewenang tertinggi
kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari Kitab Suci
atau Alkitab. Mereka
menganut kepercayaan anti-tritunggal.
sumber
Daftar isi
|
Kantor
Pusat di 25-30 Columbia Heights, Brooklyn, New York, Amerika Serikat.
Kantor Pusat
mereka berada di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Mereka memiliki tiga dari
tujuh Badan Hukum di Amerika Serikat untuk mempermudah pekerjaan mencetak dan
mendistribusikan lektur-lektur mereka, yaitu Watch Tower Bible
and Tract Society of Pennsylvania (didirikan
pada tahun 1884), Watchtower
Bible and Tract Society of New York, Inc. (tahun 1956), dan International
Bible Students Association (tahun
1914). Semua pengaturan diarahkan oleh kelompok penatua yang dikenal dengan
nama Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa. Selain itu mereka
memiliki puluhan Badan Hukum yang membantu mereka dalam melakukan pekerjaan
penginjilan, pencetakan buku-buku, pengiriman buku-buku ke negeri-ngeri yang
membutuhkan, membela hak mereka secara hukum untuk dapat beribadat secara
bebas, dan menjaga hubungan baik dengan pemerintah di mana mereka tinggal.
Saksi-Saksi Yehuwa
dipersatukan di seluruh dunia oleh majalah Menara Pengawal (Menara Pengawal
Memberitakan Kerajaan Yehuwa, atau The
Watchtower Announcing Jehovah's Kingdom,
bahasa Inggris). Majalah Menara Pengawal dibahas serentak di seluruh dunia pada
setiap akhir pekan (Sabtu atau Minggu) di Balai Kerajaan Saksi-Saksi
Yehuwa pada
sesi kedua Pelajaran Menara Pengawal, setelah sesi Khotbah Umum atau ceramah
umum yang membahas berbagai topik berdasarkan Alkitab. Rekan majalahnya adalahSedarlah! (Awake!,
bahasa Inggris) (bukan diterjemahkan Sadarlah!, karena sewaktu pertama kali
terbit menggunakan kata Sedarlah! yang lebih halus makna dan ungkapannya)
adalah majalah yang berisi pengetahuan umum dan menganjurkan kewaspadaan akan
hal rohani ataupun kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan medis.
Perhimpunan
Saksi-Saksi Yehuwa yang dilakukan di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa terdiri
dari Perhimpunan Umum atau Khotbah Umum dan Pelajaran Menara Pengawal pada
akhir pekan, antara Sabtu dan Minggu. Pada tengah pekan, antara Senin sampai
Jumat diadakan Pembahasan Alkitab Sidang dan Sekolah Pelayanan Teokratis dengan
menggunakan buku panduan Memperoleh Manfaat dari Sekolah Pelayanan Teokratis,
dan Perhimpunan Dinas yang membahas surat Pelayanan Kerajaan Kita yang
ditujukan kepada semua Saksi-Saksi Yehuwa. Jadwal pertemuan-pertemuan ini
mungkin berbeda di daerah lain.
Saksi-Saksi Yehuwa
dikenal di dunia Barat sebagai kelompok yang datang dari rumah ke rumah untuk
mengabarkan berita Kerajaan Yehuwa dan selalu menggunakan Alkitab terjemahan Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru sebagai pedoman
tertinggi mereka. Jumlah penyiar Saksi-saksi Yehuwa di seluruh dunia lebih dari
7.659.019 penyiar dan berada di 109.403 sidang yang tersebar di 236 negara di
dunia per 1 September 2011.[2].
Perhimpunan
Kristen di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa.
Pemecatan anggota
sidang Saksi-Saksi Yehuwa didasarkan atas perbuatan pencemaran diri (merokok,
menggunakan narkoba), berzinah, selingkuh, amoralitas (seperti melakukan seks
pranikah, inses, seks oral, seks anal, dan lainnya yang digolongkan ke dalam
bentuk percabulan) untuk memelihara kebersihan di dalam Sidang Jemaat mereka
sendiri. Tetapi bagi yang kembali kejalan-jalan Yehuwa dan bertobat dengan
sungguh-sungguh, dapat kembali ke Sidang Kristen
Saksi-Saksi
Yehuwa sedang mengabar di jalan di kota Lvov, Ukraina.
Saksi-Saksi
Yehuwa mengabar dari rumah ke rumah di Sofia, Bulgaria.
Saksi-Saksi Yehuwa
mengajarkan bahwa setelah kematian rasul yang terakhir, Gereja perlahan-lahan
menyimpang, dalam suatu Kemurtadan Besar (2 Tesalonika 2:6-12), dari
ajaran-ajaran asli Yesus dalam beberapa pokok yang penting. Jadi kebanyakan
doktrin of Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dari Kekristenan arus utama, dan dianggap
sebagai ajaran sesat oleh kebanyakan
pakar Kristen arus utama. Barangkali, perbedaan-perbedaan doktriner yang paling
kontroversial berkaitan dengan hakikat Allah dan Yesus, khususnya penolakan
terhadap Tritunggal.
Berlawanan dengan doktrin Tritunggal, mereka percaya bahwa Yesus bukanlah Allah
yang mengenakan tubuh manusia, melainkan ia diciptakan oleh Allah.
Keyakinan-keyakinan para Saksi Yehuwa tentang neraka, keabadian jiwa, kehadiran Yesus
kembali ke bumi, dan keselamatan juga kontroversial.
Sejumlah pakar
telah mengkritik Terjemahan Dunia Baru, terjemahan Alkitab yang
diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, dan menyatakan bahwa kelompok ini telah
mengubah Alkitab untuk dicocokkan dengan doktrin mereka dan bahwa terjemahan
tersebut mengandung sejumlah kesalahan dan ketidakakuratan.[3] Meskipun kalau
diperhatikan lebih dalam Kitab Suci Terjemahan Dunia Barumenerjemahkan
ungkapan Lord
Jesus sebagai Tuan Yesus bukan sebagai Tuhan Yesus sebagaimana
dilakukan oleh Alkitab Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia.
Bagi Saksi-Saksi
Yehuwa darah sebagai cairan per
se bukanlah
persoalan yang sebenarnya. Yang menjadi soal adalah apa yang dilambangkan oleh
darah. Mereka mengatakan bahwa "hal yang penting ialah bahwa penghargaan
telah diperlihatkan terhadap kesucian darah, penghormatan telah diperlihatkan
terhadap prinsip kesucian hidup" yang diwakili oleh darah.[4][5] Darah sama sekali
ditolak untuk penggunaan apa pun, kecuali dipersembahkan.
Para pengritik
juga telah berdebat bahwa berbagai kebijakan dan praktik Saksi-Saksi Yehuwa —
termasuk terhadap perlakuan kepada anggota-anggota yang memisahkan diri mereka
atau yang telah dikucilkan (disfellowshipped) oleh jemaat, sambil
membatasi informasi eksternal tentang kelompok tersebut dari para bekas
anggota, dan pengaturan terhadap kehidupan para anggota — membatasi kesanggupan
anggota-anggotanya untuk melaksanakan hak kebebasan pribadinya[6] [7].
Saksi-Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa "kebebasan untuk mengambil keputusan
harus dilakukan dalam batas-batas hukum-hukum dan prinsip-prinsip Allah." [8] dan bahwa “hanya
Yehuwa sajalah yang bebas menetapkan tolok ukur tentang apa yang baik dan
buruk.”[9]
Berapa negara
seperti Uzbekistan, Belarus, Tajikistan dan kota Moskwa telah
menentang gedung-gedung fasilitas (seperti misalnyaBalai Kerajaan) dan
penyelenggaraan pertemuan-pertemuan besar di wilayah mereka. Meskipun larangan
seperti itu kadang-kadang secara spesifik ditujukan kepada kelompok keagamaan
ini, pada waktu-waktu lain digunakan pula alasan-alasan lain yang lebih umum
seperti misalnya kemacetan lalu lintas dan kebisingan. Dalam kasus-kasus hukum
tertentu, seperti misalnya Congrégation
des témoins de Jéhovah de St-Jérôme-Lafontaine v. Lafontaine (Village),
pertikaian-pertikaian yang muncul yang diajukan berdasarkan penggunaan lahan,
tampaknya pada hakikatnya berakar pada bias keagamaan, demikian klaim
Saksi-Saksi Yehuwa.
Kebaktian
Saksi-Saksi Yehuwa.
Secara resmi
pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia dilarang melalui Surat Keputusan
Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang
kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh wilayah Indonesia. Sebab,
Saksi Yehuwa memuat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang
berlaku, seperti menolak salut bendera dan menolak ikut berpolitik. Pada
Februari 1994 ada upaya untuk mencabut SK ini dengan berlandaskan Pasal 29 UUD
1945, Tap MPR Nomor XVII/1998 tentang HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun
1998. Pada 1 Juni 2001 SK ini kemudian dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya
sejak tanggal 19 Juli 1996, Saksi-Saksi Yehuwa telah membuka kantor cabang
Indonesia berupa gedung yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan pusat
kegiatan. [10].
3.
^ Robert M. Bowman Jr, Understanding
the Jehovah's Witnesses, (Grand Rapids MI: Baker Book House, 1992); Samuel
Hass: "Sementara karya ini menunjukkan upaya dan pemikiran yang keras
serta kepakaran yang cukup tinggi, harus disesali bahwa bias teologisnya
dibiarkan mewarnai banyak bagiannya.” (Journal of Biblical Literature,
Desember 1955, hlm. 283).
6.
^ Bowen, W. 2007 "Jehovah’s Witnesses Lose
Court Battle to Suppress Freedom of Speech". ICSA E-Newsletter, Vol. 6,
No. 2, 2007
7.
^ Alter, S. 2007 "Jehovah's Witnesses:
Disfellowshipping and Shunning" Cult Awareness and Information Centre http://www.culthelp.info/index.php?option=com_content&task=view&id=289&Itemid=8
1. ^Menara
Pengawal 1 Januari 2000, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
2. ^Sedarlah! 8
Januari 2000, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
3. ^Saksi-Saksi
Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah, 1993, h. 112 & 116, Watchtower Bible and
Tract Society of New York, Inc.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar