Minggu, 03 Maret 2013

Roh Orang Mati

Makhluk-Makhluk
Roh Tidak Pernah Hidup dan Mati di Bumi

Makhluk-makhluk roh ada! Di dalam dunia roh yang tidak kelihatan, ada makhluk-makhluk roh yang baik dan yang jahat. Apakah makhluk-makhluk tersebut orang-orang yang pernah hidup dan mati di atas bumi?

Bukan, bukan demikian halnya. Pada waktu seseorang mati, ia tidak pindah ke dunia roh, seperti yang disangka oleh banyak orang. Bagaimana kita tahu hal ini? Karena demikianlah yang dikatakan Alkitab. Alkitab adalah buku berisi kebenaran yang berasal dari satu-satunya Allah yang benar, yang nama-Nya adalah Yehuwa. Yehuwa menciptakan umat manusia; Ia tahu betul apa yang terjadi atas diri mereka pada waktu mereka mati.—Mazmur 83:19, Klinkert; 2 Timotius 3:16.

Alkitab berkata bahwa Allah membentuk Adam, pria yang pertama, ”dari debu tanah”. (Kejadian 2:7) Allah menempatkan dia di Firdaus, Taman Eden. Jika Adam mematuhi hukum Yehuwa, ia tidak akan mati; ia masih akan hidup di atas bumi sampai sekarang. Akan tetapi ketika Adam melanggar hukum Allah dengan sengaja, Allah berkata kepadanya, ”Engkau [akan] kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”—Kejadian 3:19.

Apa artinya hal ini? Nah, di manakah Adam sebelum Yehuwa menciptakan dia dari debu? Ia tidak ada di mana-mana. Ia bukan makhluk roh di surga yang belum lahir. Ia tidak ada. Maka ketika Yehuwa berkata bahwa Adam akan ”kembali lagi menjadi tanah”, Ia maksudkan bahwa Adam akan mati. Ia tidak pindah ke dunia roh. Pada waktu mati, Adam kembali menjadi tidak hidup, tidak ada. Mati adalah tidak adanya kehidupan.

Namun bagaimana dengan makhluk-makhluk lain yang telah mati? Apakah mereka juga tidak ada? Alkitab menjawab,

”Kedua-duanya [manusia dan binatang] menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.”—Pengkhotbah 3:20.

”Orang yang mati tak tahu apa-apa.”—Pengkhotbah 9:5.

”Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang.”—Pengkhotbah 9:6.

”Tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati [”Sheol,” NW; kuburan], ke mana engkau akan pergi.”—Pengkhotbah 9:10.

”[Manusia] kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.”—Mazmur 146:4.

Apakah Anda merasa sulit untuk menyetujui ayat-ayat ini? Jika demikian, pikirkanlah hal ini: Dalam banyak keluarga, laki-laki yang mencari uang untuk memelihara rumah tangganya. Pada waktu ia mati, keluarganya biasanya mengalami kesukaran. Kadang-kadang istri dan anak-anaknya bahkan tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan. Mungkin musuh-musuh dari laki-laki itu akan menyusahkan mereka. Nah, tanyalah pada diri Anda sendiri, ’Seandainya laki-laki itu hidup dalam dunia roh, mengapa ia tidak terus menyediakan kebutuhan keluarganya? Mengapa ia tidak melindungi keluarganya dari orang-orang jahat?’ Alasannya karena ayat-ayat Alkitab benar. Laki-laki itu tidak hidup, tidak sanggup melakukan apapun.—Mazmur 115:17.

Apakah ini berarti bahwa orang mati tidak pernah akan hidup kembali? Bukan, bukan begitu. Mengenai kebangkitan masih akan kita bahas. Orang-orang mati tidak tahu apa yang sedang Anda lakukan. Mereka tidak dapat melihat Anda, mendengar Anda, atau berbicara kepada Anda. Anda tidak perlu takut terhadap mereka. Mereka tidak dapat membantu Anda, dan mereka tidak dapat mencelakakan Anda.—Pengkhotbah 9:4; Yesaya 26:14.



Jutaan
Makhluk Roh
Alkitab memberi tahu kita bahwa ada banyak pribadi roh. Yehuwa sendiri adalah roh.—Yohanes 4:24; 2 Korintus 3:17, 18.
Suatu waktu Yehuwa berada sendirian di alam semesta. Kemudian Ia mulai menciptakan pribadi-pribadi roh yang disebut malaikat. Mereka lebih berkuasa dan lebih cerdas daripada manusia. Yehuwa menciptakan banyak malaikat; Daniel, hamba Allah, dalam suatu penglihatan, melihat ratusan ribu malaikat.—Daniel 7:10; Ibrani 1:7.
Malaikat-malaikat ini diciptakan oleh Allah sebelum Ia menciptakan bumi. (Ayub 38:4-7) Tidak satu pun di antara mereka adalah orang yang pernah hidup dan mati di atas bumi.




Pemberontakan
di Dunia Roh
Semua makhluk roh yang diciptakan oleh Yehuwa itu baik. Kemudian satu malaikat menjadi jahat. Ia adalah Setan si Iblis. Setan ingin agar orang-orang di atas bumi menyembah Dia dan bukan kepada Yehuwa. Inilah yang terjadi:
Di Taman Eden, ada banyak pohon yang menghasilkan buah-buah yang lezat. Yehuwa memberi tahu Adam dan istrinya, Hawa, bahwa mereka bebas memakan buah-buah itu. Akan tetapi ada satu pohon yang Allah katakan tidak boleh mereka makan buahnya. Ia berkata bahwa jika mereka memakannya mereka pasti akan mati.—Kejadian 2:9, 16, 17.
Pada suatu hari Hawa sedang sendirian ketika seekor ular berbicara kepadanya. Tentu saja, sebenarnya bukan ular itu yang berbicara; Setan si Iblis yang membuat seolah-olah ular itu yang berbicara. Setan memberi tahu Hawa bahwa jika ia memakan buah terlarang itu, ia akan menjadi bijaksana seperti Allah. Ia juga berkata bahwa ia tidak akan mati. Kedua pernyataan ini adalah dusta. Meskipun begitu, Hawa percaya kepada Setan dan memakan buah itu. Belakangan, ia memberikannya kepada Adam, dan Adam juga memakannya.—Kejadian 3:1-6.
Dari kisah yang benar-benar terjadi ini, kita belajar bahwa Setan adalah pemberontak dan pendusta. Ia memberi tahu Hawa bahwa jika ia tidak patuh kepada Allah, ia tidak akan mati. Itu suatu dusta. Ia mati, demikian juga Adam. Setan tidak mati pada waktu itu, meskipun pada akhirnya ia akan mati karena ia berdosa. Namun, sementara itu, ia tetap hidup dan terus menyesatkan umat manusia. Ia tetap pendusta, dan ia mencoba membuat orang-orang melanggar hukum Allah.—Yohanes 8:44.
Malaikat-Malaikat
Lain Memberontak
Belakangan, malaikat-malaikat lain menjadi jahat. Malaikat-malaikat ini memperhatikan wanita-wanita yang cantik di atas bumi dan ingin mengadakan hubungan seksual dengan mereka. Maka mereka datang ke bumi dan mengenakan tubuh jasmani laki-laki. Kemudian mereka mengambil wanita-wanita itu bagi diri mereka. Ini bertentangan dengan maksud-tujuan Allah.—Kejadian 6:1, 2; Yudas 6.
Hal itu juga mengakibatkan banyak kesulitan bagi umat manusia. Istri-istri dari malaikat-malaikat ini melahirkan anak-anak, tetapi bukan anak-anak yang normal. Mereka tumbuh menjadi raksasa-raksasa yang keras dan kejam. Akhirnya bumi begitu penuh dengan kekerasan sehingga Yehuwa memutuskan untuk membinasakan orang-orang yang jahat dengan banjir besar. Manusia yang selamat dari Air Bah hanya Nuh yang saleh beserta keluarganya.—Kejadian 6:4, 11; 7:23.
Malaikat-malaikat yang jahat kembali ke dunia roh; mereka tidak mati. Tetapi mereka dihukum. Mereka tidak diizinkan kembali ke dalam keluarga Allah yang terdiri dari malaikat-malaikat yang benar. Selain itu, Yehuwa tidak lagi mengizinkan mereka untuk mengenakan tubuh jasmani. Juga, mereka pada akhirnya akan mati dalam penghukuman yang besar.—2 Petrus 2:4; Yudas 6.
Setan
Dicampakkan dari Surga
Pada bagian awal abad kita, terjadi peperangan di surga. Buku Wahyu dalam Alkitab melukiskan apa yang terjadi, ”Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael [Kristus Yesus yang telah dibangkitkan] dan malaikat-malaikatnya [yang baik] berperang melawan naga itu [Setan], dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya [yang jahat], tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya [yang jahat].”
Apa hasilnya? Kisah itu melanjutkan, ”Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya.” Malaikat-malaikat yang baik dapat bersukacita karena Setan dan malaikat-malaikat jahat, atau hantu-hantu, tidak ada lagi di surga. Namun bagaimana dengan manusia di bumi? Alkitab berkata, ”Celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”—Wahyu 12:7-9, 12.
Ya, Setan dan kaki-tangannya yang jahat menyesatkan dan mengakibatkan celaka besar ke atas manusia di bumi. Malaikat-malaikat yang jahat ini disebut hantu-hantu. Mereka adalah musuh-musuh Allah. Mereka semua jahat. Tidak ada satu pun yang baik. Mereka memperdayakan manusia dengan membuat mereka berpikir bahwa Alkitab tidak menceritakan kebenaran. Mereka pendusta dan pembunuh


Hantu-Hantu
Itu Pembunuh!
Setan dan hantu-hantu selalu kejam dan berbahaya. Di masa awal Setan membunuh ternak dan hamba-hamba milik Ayub yang setia. Kemudian, ia membunuh kesepuluh anak Ayub dengan ”angin ribut” yang menghancurkan rumah tempat mereka berada. Setelah itu Setan menimpa Ayub dengan ”barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.”—Ayub 1:7-19; 2:7.
Pada zaman Yesus, hantu-hantu membuat beberapa orang menjadi bisu dan buta. (Matius 9:32, 33; 12:22) Mereka menyiksa seorang laki-laki dan membuatnya memukuli dirinya dengan batu. (Markus 5:5) Mereka juga membuat seorang anak laki-laki berteriak, membantingnya ke tanah, dan ”membuat badannya kejang-kejang”.—Lukas 9:42, BIS.
Dewasa ini, Setan dan hantu-hantu masih suka membunuh seperti dulu. Sebenarnya, kegiatan mereka yang jahat meningkat sejak mereka dicampakkan dari surga. Laporan dari seputar dunia membuktikan kekejaman mereka. Mereka mengganggu beberapa orang dengan penyakit. Yang lain-lain mereka ganggu di malam hari, membuat mereka tidak bisa tidur atau memberi mereka mimpi-mimpi yang seram. Ada yang mereka aniaya secara seksual. Yang lain lagi mereka buat menjadi gila, membunuh orang lain, atau bunuh diri.
Lintina, yang tinggal di Suriname, menceritakan bahwa ada hantu, atau roh jahat, yang membunuh 16 anggota keluarganya dan menyiksa dia secara fisik dan mental selama 18 tahun. Dari pengalamannya sendiri ia mengatakan bahwa hantu-hantu ”senang menyiksa sampai mati korban-korban mereka yang tidak mau patuh”.
Tetapi Yehuwa sanggup melindungi hamba-hamba-Nya dari serangan Setan.—Amsal 18:10.




Hantu-Hantu
dengan Dusta Menyatakan bahwa Orang Mati Masih Hidup
Alkitab berkata bahwa Setan ”menyesatkan seluruh dunia”. (Wahyu 12:9) Setan dan hantu-hantunya tidak ingin kita percaya akan Firman Allah, Alkitab. Mereka mencoba membuat orang percaya bahwa orang mati masih hidup di tempat lain dalam dunia roh. Marilah kita lihat cara mereka melakukan hal itu.
Agama
Palsu
Banyak agama mengajarkan bahwa setiap orang memiliki jiwa yang pindah ke dunia roh pada waktu tubuh jasmani mati. Mereka mengatakan bahwa hanya tubuh jasmani yang mati tetapi jiwa tidak mati. Selain itu, mereka menegaskan bahwa jiwa tidak dapat mati, bahwa jiwa tidak berkematian.
Tetapi Firman Allah tidak mengajarkan hal tersebut. Alkitab memperlihatkan bahwa jiwa adalah orangnya, bukan sesuatu di dalam diri seseorang. Misalnya, ketika menguraikan penciptaan Adam, Alkitab menyatakan: ”[Yehuwa] Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk [”nyawa”, ”Klinkert”; ”jiwa”, ”NW”] yang hidup.” (Kejadian 2:7) Jadi Adam tidak diberi jiwa; ia adalah jiwa.
Binatang-binatang juga disebut nyawa atau jiwa.—Kejadian 1:20, 21, 24, 30, Klinkert.
Karena kata ”jiwa” di dalam Alkitab berarti orangnya sendiri, kita tidak usah heran mengetahui bahwa jiwa dapat dan memang mati. Alkitab mengatakan:
”Jiwa
yang berdosa itu juga akan mati.”—Yehezkiel 18:4, Klinkert.
”Berkatalah Simson: ’Biarlah kiranya aku [”jiwaku”, ”NW”] mati bersama-sama orang Filistin ini.’”—Hakim 16:30.
”Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang [”jiwa”, ”NW”] atau membunuh orang?”—Markus 3:4.
Ayat-ayat lain memperlihatkan bahwa jiwa dapat dibinasakan (Kejadian 17:14, NW), dipancung dengan pedang (Yosua 10:37, NW), dicekik (Ayub 7:15, NW), dan ditenggelamkan (Yunus 2:5). Jadi, jiwa dapat mati.
Jika Anda membaca Alkitab dari depan sampai belakang, Anda tidak pernah akan menemukan ungkapan ”jiwa yang tidak berkematian”. Jiwa dari manusia itu bukan suatu roh. Ajaran tentang jiwa yang tidak berkematian bukan ajaran Alkitab. Itu adalah ajaran dari Setan dan hantu-hantunya. Yehuwa membenci semua dusta agama.—Amsal 6:16-19; 1 Timotius 4:1, 2.
Cenayang

Cara lain Setan menyesatkan orang adalah melalui cenayang. Cenayang adalah orang yang dapat menerima pesan-pesan langsung dari dunia roh. Sejumlah besar orang, termasuk para cenayang itu sendiri, percaya bahwa pesan-pesan ini datangnya dari roh orang mati. Akan tetapi seperti telah kita lihat dari Alkitab, hal ini mustahil.—Pengkhotbah 9:5, 6, 10.
Kalau begitu, dari siapa pesan-pesan ini datang? Dari hantu-hantu itu sendiri! Hantu-hantu dapat mengamati orang mati itu pada waktu ia masih hidup; mereka mengetahui cara orang tersebut berbicara, bagaimana rupanya, apa yang ia lakukan, dan apa yang ia ketahui. Jadi mudah bagi mereka untuk meniru orang yang sudah mati.—1 Samuel 28:3-19.
Cerita-Cerita
Bohong
Cara lain Setan mengembangkan dusta mengenai orang mati adalah melalui cerita-cerita bohong. Cerita-cerita ini sering menyimpangkan orang dari kebenaran Alkitab.—2 Timotius 4:4.
Di Afrika ada banyak dongeng tentang orang yang terlihat hidup setelah ia mati. Biasanya penglihatan demikian terjadi jauh dari tempat orang tersebut dulu hidup. Akan tetapi tanyalah pada diri sendiri, ’Apakah kelihatannya masuk akal bahwa jika seseorang memiliki kuasa untuk kembali dari kematian, ia akan kembali ke tempat yang jauh sekali dari keluarga dan teman-temannya?’
Juga, apakah ada kemungkinan bahwa orang yang terlihat itu hanya mirip dengan orang yang sudah meninggal tersebut? Misalnya, dua rohaniwan Kristen yang sedang mengabar di daerah pedesaan memperhatikan bahwa ada seorang tua yang mengikuti mereka selama beberapa jam. Ketika mereka menanyai dia, mereka diberi tahu bahwa orang itu mengira salah seorang rohaniwan adalah abangnya yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Tentu saja, ia keliru, namun ia tidak mau percaya bahwa ia keliru. Bayangkan cerita yang belakangan dikisahkan orang tua itu kepada teman-teman dan tetangganya!
Penglihatan,
Mimpi, dan Suara-Suara
Tidak diragukan, Anda mengetahui tentang hal-hal aneh yang dilihat, didengar, atau dimimpikan orang. Pengalaman-pengalaman adi manusiawi demikian sering membuat takut mereka yang mengalaminya. Marein, yang tinggal di Afrika Barat, secara teratur mendengar suara dari neneknya yang telah meninggal yang memanggilnya pada malam hari. Karena ketakutan, Marein akan berteriak, membangunkan seisi rumahnya. Akhirnya, ia menjadi gila.
Nah, seandainya orang mati benar-benar hidup, apakah masuk akal bahwa mereka akan mengganggu orang yang mereka kasihi? Tentu tidak. Sumber dari pesan-pesan yang mencelakakan itu berasal dari hantu-hantu.
Tetapi bagaimana tentang pesan-pesan yang kelihatannya bermanfaat dan menghibur? Misalnya, Gbassay, dari Sierra Leone, sedang sakit. Ia bermimpi bapaknya yang sudah meninggal datang kepadanya. Ia disuruh pergi ke sebuah pohon, mengambil sehelai daun, mencampurnya dengan air, dan meminumnya. Sebelum melakukan hal itu ia tidak boleh berbicara kepada siapa pun. Ia mematuhinya dan menjadi sembuh.
Seorang wanita lain berkata bahwa suaminya datang menjumpai dia pada malam hari setelah ia meninggal. Ia berkata bahwa suaminya kelihatan tampan dan memakai baju bagus.
Pesan-pesan dan penglihatan demikian kelihatannya baik dan bermanfaat. Apakah itu berasal dari Allah? Tidak, Yehuwa adalah ”Allah yang benar”. (Mazmur 31:6, Klinkert) Ia tidak pernah setuju untuk menipu atau mengelabui kita. Hanya hantu-hantu yang melakukan hal itu.
Tetapi apakah ada hantu-hantu yang baik? Tidak. Bahkan meskipun mereka kelihatannya kadang-kadang membantu, mereka semua jahat. Ketika Iblis berbicara kepada Hawa, ia kelihatan ramah. (Kejadian 3:1) Tetapi apa akibatnya atas Hawa setelah ia mendengarkan kepadanya dan melakukan apa yang ia katakan? Hawa mati.
Anda tahu bahwa tidak jarang ada orang jahat yang ramah kepada mereka yang ingin ia perdayakan atau tipu. ”Gigi putih, hati hitam,” kata pepatah Afrika. Firman Allah berkata, ”Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.”—2 Korintus 11:14.
Allah tidak lagi menghubungi orang-orang di bumi melalui mimpi, penglihatan, atau suara-suara dari dunia roh. Ia membimbing dan memberi mereka petunjuk melalui Alkitab, yang dapat membuat seseorang ”diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”.—2 Timotius 3:17.
Maka, ketika Yehuwa memperingatkan kita terhadap tipu daya Iblis, Ia melakukan hal itu karena Ia mengasihi kita. Ia tahu bahwa hantu-hantu adalah musuh yang berbahaya.



Hantu-Hantu
Menggerakkan Pemberontakan Melawan Allah
Tetapi mengapa Setan dan hantu-hantunya begitu giat memperdayakan orang? Karena mereka ingin kita ikut serta dalam pemberontakan mereka. Mereka ingin kita menyembah mereka. Mereka ingin kita mempercayai dusta mereka dan mempraktikkan perkara-perkara yang Yehuwa tidak suka. Banyak di antara praktik-praktik ini menyangkut kebiasaan-kebiasaan yang ada hubungannya dengan orang mati.
Kematian orang yang kita kasihi merupakan pengalaman yang menyakitkan secara emosi, dan adalah normal dan patut untuk menyatakan perasaan sedih. Setelah kematian Lazarus, temannya, Yesus ’menangis’.—Yohanes 11:35.
Ada banyak kebiasaan yang berhubungan dengan kematian, dan ini sangat berbeda-beda di seluruh dunia. Banyak kebiasaan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Alkitab. Namun, beberapa praktik didasarkan atas ide bahwa orang mati masih hidup dan dapat melihat orang yang hidup. Jaga malam menunggui jenazah, kesedihan yang tidak terkendali, dan upacara penguburan yang rumit, semuanya berakar pada perasaan takut tidak menyenangkan roh orang mati. Tetapi karena orang mati ”tak tahu apa-apa”, mereka yang mempraktikkan hal-hal demikian mendukung tipu daya Setan.—Pengkhotbah 9:5.
Kebiasaan dan upacara lain timbul dari kepercayaan bahwa orang mati membutuhkan bantuan dari orang yang masih hidup dan akan mencelakakan orang yang hidup jika mereka tidak disenangkan. Di beberapa negeri pesta dan korban-korban diadakan 40 hari atau satu tahun setelah kematian seseorang. Ini dianggap akan membantu orang yang sudah meninggal untuk ’menyeberang’ ke dunia roh. Praktik umum lain adalah mempersembahkan makanan dan minuman kepada orang mati.
Hal-hal ini salah karena mendukung dusta Setan mengenai orang mati. Apakah Yehuwa akan berkenan bila kita ikut berpartisipasi dalam kebiasaan yang didasarkan atas pengajaran hantu-hantu? Tidak pernah!—2 Korintus 6:14-18.
Hamba-hamba Allah yang benar tidak ikut dalam praktik-praktik yang mendukung dusta Setan. Sebaliknya, mereka dengan pengasih memusatkan untuk membantu orang yang masih hidup dan menghibur mereka. Mereka tahu bahwa jika seseorang meninggal, hanya Yehuwa yang dapat membantu orang itu.—Ayub 14:14, 15.
Spiritisme
Dikutuk oleh Allah
Beberapa orang berhubungan dengan hantu-hantu secara langsung atau melalui seorang perantara. Ini disebut spiritisme. Voodoo, ilmu gaib, sihir, meramal nasib, dan bertanya kepada orang mati, semuanya merupakan bentuk spiritisme.
Alkitab mengutuk hal-hal ini, dengan berkata, ”Di antaramu janganlah didapati seorangpun . . . yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi [Yehuwa].”—Ulangan 18:10-12.
Mengapa Yehuwa begitu tegas memperingatkan kita terhadap praktik-praktik ini?
Demi kesejahteraan kita sendiri, Yehuwa memperingatkan kita terhadap semua bentuk spiritisme. Ia mengasihi dan memperhatikan orang-orang, dan Ia mengetahui bahwa mereka yang melibatkan diri dengan hantu-hantu akan menderita.
Salah seorang di antaranya adalah Nilda, yang menjadi petenung di Brasil. Hantu-hantu membuat kehidupannya sengsara. Ia menceritakan, ”Roh-roh . . . merasuki saya, menyuruh-nyuruh saya. Keadaan saya silih berganti antara sadar dan tidak sadar, dan saya diasingkan karena problem kejiwaan. Hantu-hantu begitu menyiksa saya sehingga ini mempengaruhi saraf saya. Saya meminum obat penenang dan mulai terus-menerus minum minuman keras dan merokok. Ini berlangsung selama bertahun-tahun.”
Suatu waktu, dengan bantuan Yehuwa dan Saksi-Saksi-Nya di bumi, Nilda terlepas dari pengaruh hantu dan sekarang menjalani kehidupan yang berarti. Ia berkata, ”Saya menganjurkan semua agar tidak pernah terlibat, satu kali saja pun tidak, dengan roh-roh [jahat].”



 
Layani
Yehuwa, Jangan Setan

Kita semua mempunyai pilihan. Kita melayani Yehuwa atau kita melayani Setan beserta hantu-hantunya. Kita tidak dapat melayani kedua-duanya. Betapa bijaksana untuk melayani Yehuwa!

Yehuwa
Itu Baik

Seperti telah kita lihat, hantu-hantu senang mencelakakan dan memperdayakan orang. Yehuwa tidak begitu. Ia mengasihi umat manusia seperti seorang bapak mengasihi anak-anaknya. Ia adalah Pemberi ”setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna”. (Yakobus 1:17) Ia tidak menahan apapun yang baik dari umat manusia, walaupun dengan pengorbanan besar di pihak-Nya.—Efesus 2:4-7.

Pikirkan tentang perkara-perkara yang dilakukan Yesus, Putra Allah, di atas bumi. Ia membuat orang bisu berbicara dan memberi penglihatan kepada yang buta. Ia menyembuhkan orang yang berpenyakit kusta dan orang lumpuh. Ia mengusir hantu-hantu dan menyembuhkan segala macam penyakit. Yesus, dengan kuasa Allah, bahkan membangkitkan orang mati kepada kehidupan.—Matius 9:32-35; 15:30, 31; Lukas 7:11-15.

Sebaliknya dari menceritakan dusta untuk menyesatkan kita, Allah selalu memberi tahu kebenaran. Ia tidak pernah memperdayakan siapa pun.—Bilangan 23:19.

Hindari
Praktik-Praktik yang Najis

Sebagaimana sarang laba-laba menjerat seekor lalat, jutaan orang dijerat oleh takhayul dan kepalsuan. Mereka takut kepada orang mati. Mereka takut kepada hantu-hantu. Mereka khawatir terhadap kutukan, pertanda, guna-guna, dan jimat. Mereka dibelenggu oleh kepercayaan dan tradisi yang didasarkan atas dusta Setan si Iblis. Hamba-hamba Allah tidak dijerat oleh satu pun di antara perkara-perkara ini.

Yehuwa jauh lebih berkuasa daripada Setan. Jika Anda melayani Yehuwa, Ia akan melindungi Anda dari hantu-hantu. (Yakobus 4:7) Guna-guna tidak akan mempan atas diri Anda. Misalnya, di Nigeria, tiga dukun yang kuat memakai guna-guna untuk membunuh seorang Saksi Yehuwa yang menolak untuk pergi meninggalkan kota. Ketika guna-guna itu tidak berhasil, salah seorang dari mereka mulai takut, pergi menjumpai Saksi itu, dan meminta pengampunan.

Jika hantu-hantu mengganggu Anda, Anda dapat meyebutkan nama Yehuwa dan Ia akan melindungi Anda. (Amsal 18:10) Tetapi agar Anda mendapat perlindungan dari Allah, Anda harus sama sekali melepaskan diri dari semua hal yang berhubungan dengan spiritisme dan penyembahan hantu-hantu. Para penyembah Allah di Efesus purba melakukan hal tersebut. Mereka mengumpulkan semua buku mantera mereka dan membakarnya. (Kisah 19:19, 20) Hamba-hamba Allah dewasa ini harus melakukan hal yang sama. Buanglah semua jimat, opo-opo, ”penawar”, ”penangkal”, buku mantera, dan hal-hal lain apa pun yang ada hubungannya dengan praktik-praktik spiritisme.

Praktikkan
Ibadat yang Benar

Jika Anda ingin menyenangkan Allah, tidak cukup bagi Anda untuk sekedar meninggalkan penyembahan palsu dan berhenti melakukan perkara-perkara yang jahat. Anda harus dengan aktif mempraktikkan ibadat yang murni. Alkitab memperlihatkan apa yang dituntut:

Bergabunglah
dengan Saksi-Saksi Yehuwa

Setan dan hantu-hantu memiliki umat di atas bumi yang mengajar dan mempraktikkan perkara-perkara yang salah. Tetapi Yehuwa juga memiliki suatu umat. Mereka adalah Saksi-Saksi Yehuwa. (Yesaya 43:10) Di seluruh dunia, ada lebih dari empat juta Saksi. Mereka semua berupaya keras untuk melakukan hal-hal yang baik dan mengajarkan kebenaran kepada orang-orang. Di kebanyakan negeri, Anda dapat menjumpai mereka di Balai Kerajaan, tempat mereka akan menyambut Anda dengan hangat.

Pekerjaan mereka adalah membantu orang-orang lain melayani Allah. Mereka akan mempelajari Alkitab bersama Anda di rumah Anda, membantu Anda mempelajari cara menyembah Yehuwa dengan cara yang benar. Anda tidak usah membayar untuk ini. Para Saksi senang mengajarkan kebenaran karena mereka mengasihi orang-orang dan mereka mengasihi Allah Yehuwa.




 
Masa
Depan yang Menakjubkan

Waktu yang tersisa bagi Setan dan hantu-hantunya untuk memperdayakan umat manusia tinggal sedikit lagi. Yehuwa sudah mencampakkan mereka dari surga. (Wahyu 12:9) Di masa depan yang dekat, Allah akan bertindak lagi terhadap Setan dan hantu-hantunya. Dalam suatu penglihatan dari Allah, rasul Yohanes berkata, ”Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu.” (Wahyu 20:1-3) Belakangan, si Iblis dan hantu-hantunya akan dibinasakan untuk selama-lamanya.—Wahyu 20:10.

Orang-orang jahat di bumi juga akan dilenyapkan.—Mazmur 37:9, 10; Lukas 13:5.

Orang
Mati Akan Hidup Kembali!

Setelah Setan dan hantu-hantu disingkirkan, Yehuwa akan mengaruniakan banyak berkat ke atas umat manusia. Anda tentu ingat bahwa orang mati tidak memiliki kehidupan, tidak memiliki eksistensi. Yesus membandingkan kematian dengan tidur—tidur nyenyak tanpa mimpi. (Yohanes 11:11-14) Ia membuat perbandingan itu karena ia tahu bahwa akan tiba waktunya manakala mereka yang tidur dalam kematian akan dibangkitkan kepada kehidupan. Ia berkata, ”Saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan [peringatan, NW] akan . . . keluar.”—Yohanes 5:28, 29; bandingkan Kisah 24:15.

Mereka akan dibangkitkan kepada kehidupan di atas bumi ini. Sebaliknya dari pengumuman bahwa orang telah meninggal, laporan-laporan yang membawa sukacita akan memberi tahu tentang orang-orang yang dihidupkan kembali! Betapa sukacitanya kelak untuk menyambut orang-orang yang kita kasihi keluar dari kuburan!



 
Firdaus
di Bumi

Yehuwa akan melenyapkan sama sekali semua hal buruk yang telah dilakukan Setan. Yehuwa telah menjadikan Yesus sebagai Raja atas seluruh bumi. Di bawah pemerintahannya, bumi akan dibuat menjadi firdaus.—Daniel 7:13, 14; Lukas 23:43, NW.

Yehuwa menjanjikan perkara-perkara ini:

BANYAK MAKANAN: ”Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.” ”Biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan.”—Mazmur 67:7; 72:16.

TIDAK ADA PERANG LAGI: ”Pergilah, pandanglah pekerjaan [Yehuwa], yang mengadakan pemusnahan di bumi, yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi.”—Mazmur 46:9, 10.

TIDAK ADA ORANG JAHAT: ”Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan . . . Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.”—Mazmur 37:9, 10.

TIDAK ADA PENYAKIT, KESEDIHAN, ATAU KEMATIAN: ”Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.”—Yesaya 35:5, 6.

”Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”—Wahyu 21:3, 4.

Tidak seperti Setan dan hantu-hantunya, Yehuwa tidak pernah berdusta. Segala sesuatu yang Ia janjikan harus tergenap. (Lukas 1:36, 37) Yehuwa mengasihi Anda dan ingin agar Anda hidup di dalam Firdaus yang akan Ia adakan. Maka hubungilah Saksi-Saksi Yehuwa untuk mempelajari lebih banyak tentang kebenaran-kebenaran yang menakjubkan yang terdapat di dalam Firman Allah. Jika Anda menerapkan kebenaran di dalam kehidupan Anda, Anda akan dimerdekakan dari belenggu kepalsuan, takhayul, dan ketidaktahuan. Pada waktunya, Anda bahkan akan dibebaskan oleh perbudakan kepada dosa dan kematian. Seperti Yesus katakan: ”Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”—Yohanes 8:32.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar